TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Wimboh Santoso mengatakan ingin terus meningkatkan edukasi keuangan kepada masyarakat. Menurut dia, langkah ini ditempuh untuk meningkatkan perlindungan konsumen.
BACA: HUT OJK Ke-7, Wimboh Santoso Bertanding Voli dengan Sri Mulyani
"Edukasi edukasi dan edukasi, itu nomor satu. Masyarakat perlu perlindungan kalau dia merasa dirugikan. Dia merasa dirugikan karena nggak tahu bahwa produk itu ternyata produk yang sebenarnya nggak perlu dibeli," kata Wimboh ditemui di Kompleks Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 23 November 2018.
Hari ini, OJK mengelar acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-7 dengan mengelar pertandingan olahraga. Bukan seperti biasa, pertandingan ini diperuntukan bagi para pemimpin lembaga khususnya di bidang keuangan seperti Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia dan juga Kementerian Keuangan.
BACA: Peringati HUT, OJK Gelar Pertandingan Bola Voli dan Tenis Meja
Adapun pertandingan yang digelar adalah pertandingan voli dan juga tenis meja atau pingpong. Berdasarkan pantauan Tempo, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh sempat bertanding voli melawan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Adapun, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi sempat terlihat mengikuti pertandingan tenis meja.
Wimboh mengatakan peningkatan edukasi kepada masyarakat merupakan langkah preemptive untuk mencegah terjadinya kerugian luas seperti penipuan karena salah dalam melakukan investasi di sektor jasa keuangan. Peningkatan edukasi, kata dia, juga merupakan strategi untuk memitigasi sehingga meskipun ada kerugian nilainya tak terlalu banyak."Itu adalah prioritas yang harus kami lakukan," kata Wimboh.
Wimboh juga menuturkan, dia ingin terus meningkatkan kredibilitas lembaganya. Apalagi dengan perkembangan sektor jasa keuangan yang semakin dinamis, ia berharap lembaganya bisa menjadi tuntunan sekaligus mencari solusi-solusi. Sehingga selalu muncul terobosan baru sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Artinya, Wimboh melanjutkan, lembaganya harus bisa menerapkan kebijakan secara konsisten. "Sebab kan kadang kadang di industri kan kondisinya beda beda tapi secara umum kebijakan itu harus bisa diterapkan," kata dia.
Wimboh juga mengklaim saat ini efek kebijakan yang ketat juga telah berkurang. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang masih dirugikan atau ada kebijakan yang kurang baik dia meminta untuk segera melapor ke OJK.