TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas membahas masalah investasi di Istana Bogor, Rabu, 20 November 2018. Sejumlah menteri ekonomi hadir dalam pertemuan tersebut.
BACA: Jokowi: Sertifikasi Keahlian Dilakukan Besar-besaran pada 2019
Di dalam forum tersebut, Jokowi kembali meminta perbaikan kebijakan di bidang investasi dan ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Dalam beberapa pertemuan sebelumnya sudah sering saya sampaikan bahwa kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan peningkatan ekspor," ujarnya.
Jokowi mengatakan pemerintah harus terus mengevaluasi kebijakan yang telah dibuat agar lebih kompetitif dibandingkan negara lain. Evaluasi penting secara berkala sehingga implementasinya berjalan efektif.
BACA: Dua Kunci Bangun Sumber Daya Manusia Berkualitas Menurut Jokowi
Dia menekankan agar kebijakan investasi dirancang sesuai dengan target kepentingan nasional. Pemerintah tak boleh hanya berfokus kepada penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran. Kebijakan yang dibuat juga harus mampu memperkuat pelaku ekonomi domestik. "Khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah dengan memanfaatkan peluang teknologi yang ada, serta mendorong kemitraan usaha besar dengan usaha menengah, kecil dan mikro," ujarnya.
Jokowi juga menyoroti insentif di bidang investasi. Dia meminta insentif dipastikan mengalir kepada sektor yang memperkuat industri dalam negeri dan memperkuat ekonomi nasional. Dia juga ingin insentif yang diberikan mampu mendorong proses transformasi ekonomi, hilirisasi dari bahan mentah kepada industri pengolahan, dan juga memperkuat industri yang berorientasi ekspor.
Insentif juga diharapkan bisa memberikan nilai tambah. "Sehingga kita bisa merevitalisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki," kata Jokowi.