TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Danau Toba saat ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. Hal itu ia ungkapkan usai menggelar rapat dengan World Bank Senin, 19 November 2018.
Baca: 7 Perusahaan Gelontorkan Investasi Rp 6,07 Triliun di Danau Toba
"Ternyata Danau Toba itu kerusakannya sangat parah. Jadi hanya 50 meter airnya yang punya oksigen, di bawahnya itu sudah tidak ada oksigen," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin, 19 November 2018.
Oleh karena itu, Luhut meminta agar Danau Toba segera dibersihkan demi keberlangsungan ekosistem di Danau Toba. "Tidak sehat, jadi itu harus dibersihkan," tutur dia.
Luhut menjelaskan penyebab rusaknya Danau Toba salah satunya adalah banyaknya keramba di Danau Toba yang mengganggu kualitas air. Selain itu, adanya peternakan babi yang membuang limbah di Danau Toba juga menjadi faktor yang merusak ekosistem danau.
Tak hanya itu, Menteri Luhut juga mengkritik ada banyak rumah hotel yang dibangun di sekitar Danau Toba. "Rumah-rumah hotel itu juga ndak bisa di situ. Karena kalau nggak, danau itu bisa habis dan tujuan wisata tidak tercapai," tutur dia.
Selain itu, yang menjadi perhatian Luhut yaitu terkait perhutanan. Menurut dia, penebangan pohon di hutan-hutan harus segera ditanam kembali.
Secara khusus, kata Luhut, Presiden Jokowi minta agar dirinya mengambil langkah untuk mengurangi penebangan pohon di hutan. "Kan menjadi tujuan wisata, kalau tujuan wisata lingkungannya nggak bagus siapa yang mau datang."
Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan tujuh investor untuk pengembangan industri pariwisata di Danau Toba senilai US$ 400 juta atau setara Rp 6,07 triliun. Perjanjian investasi itu diteken di sela-sela pertemuan IMF - World Bank 2018 di Bali hari ini.
Ketujuh investor yang siap membenamkan modal di Danau Toba yaitu PT Gaia Toba Mas, PT Agung Concern, PT Alas Rimbawan Lestari, PT Gamaland Toba Properti, PT Crystal Land Development, PT Asset Pacific, dan PT Arcs House – Jambuluwuk.
Baca: Kemenhub Segera Ambil Alih Pengawasan Pelayaran di Danau Toba
Arie Prasetyo, Direktur Utama BPODT, mengatakan pihaknya bakal memastikan pengembangan pariwisata di Danau Toba akan menggunakan pendekatan eco-tourism. Pendekatan yakni menjaga pengembangan dengan menjaga kelestarian lingkungan, melibatkan masyarakat, dan menjaga tradisi budaya setempat.
BISNIS