APCI, bersama sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan ikan pangasius, bersiap tampil di pasar dunia. Uni Emirat Arab (UAE) dipilih untuk mengawali bisnis ekspor ikan pangasius Indonesia dilihat dari potensinya yang tinggi sebagai pintu gerbang masuk ke pasar Timur Tengah.
"Kita melihat adanya permintaan yang terus meningkat dari negara-negara Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir ini, baik itu dari sektor pariwisata maupun juga untuk pemenuhan kebutuhan ikan dalam 'food services' di kegiatan Haji dan Umroh. Kami senang dapat melayani kebutuhan pasar ini," kata Suhadi.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Subijakto, memberikan ulasan mengapa kegiatan ekspor bagi Pangasius ini sangat penting. Apresiasi dan dukungan diberikan kepada APCI untuk mengembangkan pasar pangasius termasuk pasar ekspor di Timur Tengah.
"Melalui budidaya dan prosesing yang baik yang telah diimplementasikan di Indonesia, keamanan pangan dan 'traceability' nya bisa dijamin mengikuti standar yang diminta oleh pasar Internasional," kata Slamet.
Direktur Penguatan Daya Saing produk Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardijanto mengatakan sekarang waktu yang tepat bagi produsen pangasius untuk melebarkan sayap ke pasar di luar negeri, dengan menggunakan Brand Payung 'INDONESIAN PANGASIUS'.
"Dengan identitas brand nasional seperti ini (Indonesia Pangasius), maka akan menjadi jaminan kualitas bagi para pembeli luar negeri. Harapan kami, ini merupakan jalan untuk Indonesia menjadi eksportir pangasius terbesar," katanya. Setelah sukses mengikuti pameran di SEAFEX 2018, asosias pengusaha ikan patin bersiap mengikuti ekshibisi berikutnya di negara Timur Tengah.