TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi membagi-bagikan telepon seluler kepada pemenang kuis di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Lima telepon seluler yang dibagikan adalah jenis Samsung Galaxy J2 dan 12 helm berwarna putih dengan logo Kementerian Perhubungan.
BACA: Merpati Ingin Beroperasi Kembali, Menhub: Keuangan Harus Sehat
Dia membantah pembagian telepon seluler berkaitan dengan kampanye pemilihan presiden 2019. "Enggak ada hubungannya, karena saya dalam rangka sosialisasi," ujar dia di STPI, Ahad, 18 November 2018.
Sebelum memberikan kuis kepada siswa STPI dan siswa Diklat Pemberdayaan Manusia (DPM), Budi Karya memaparkan pencapaian Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kala selama empat tahun belakangan ini. Bukan hanya pencapaian di bidang perhubungan, Budi Karya juga membicarakan soal utang, impor, dan harga barang di pasar.
Seperti Jokowi, Menhub juga memberikan kuis berhadiah ke para siswa. Beberapa siswa yang berani untuk maju ke atas panggung, diberi tantangan, salah satunya melafalkan Pancasila dengan baik dan benar. "Kalau benar saya kasih HP," ucap Budi Karya.
Selain itu, tantangan lain yang diberikan Budi Karya ialah menyebutkan pencapaian pemerintahan Jokowi. Penilaiannya berdasarkan dukungan berupa tepuk tangan yang paling riuh yang mendapatkan telepon seluler itu. Untuk siswa yang kurang beruntung, Budi Karya memberikan helm Kemenhub.
Kedatangan Menhub ke STPI sebenarnya dalam rangka penutupan diklat Pemberdayaan Manusia yang digagas oleh Kemenhub. Setidaknya ada 461 siswa yang diberikan sertifikat telah mengikuti pelatihan ketrampilan selama sembilan hari.
Program Diklat Pemberdayaan Manusia sudah dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah yang terbatas, dan mengalami peningkatan jumlah output dan penyediaan anggarannya dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2018 Kementerian Perhubungan mendapatkan penugasan untuk melaksanakan DPM dengan target output 100.000 sertifikat, yang menempel pada output Badan Pengembangan SDM Perhubungan.