TEMPO.CO, Bandung -Direktur Utama PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat atau BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, penerbangan umroh dari Bandara Kertajati menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air turun. “Turunnya banyak,” kata dia di Bandung, Kamis, 15 November 2018.
BACA: Lion Air Jatuh, Pilot AS Klaim Boeing Lalai Beritahu Fitur Baru
Virda mengatakan, sejumlah travel yang bekerjasama menjual paket umroh dari Bandara Kertajati mengeluhkan turunnya jamaah. Dia tidak merinci penurunan tersebut.
Penyebabnya pesawat yang digunakan Lion Air jenisnya sama dengan pesawat Lion Air JT-610 yang mengalami kecelakaan di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Boeing 737 Max 8. “Karena pesawatnya,” kata Virda.
BACA: Korban Lion Air Teridentifikasi Bertambah Lagi, Total 92 Orang
Lion Air mengoperasikan 2 pesawat Boeing 737 Max 8 untuk mengangkut jamaah umrah dari Kertajati. Salah satunya kode registernya PK-LQM. “Beda satu huruf,” kata Virda.
Sejumlah travel baru yang di ajak bekerjasama membuka layanan umrah dari Kertajati menolak. “Ada yang cancel malah. Kalau travel Bandung ada yang pengennya nunggu kalau sudah ada Garuda, atau Saudi Arabian Airlines. Kalau Lion, ntar dulu,” kata Virda.
Virda mengatakan, saat ini tengah mengupayakan mendongkrak lagi penerbangan umroh dari Kertajati. Salah satunya menawarkan pada Koperasi PNS Jawa Barat untuk menggunakan layanan umroh dari bandara Kertajati. “Kita lagi jajaki kerjasama untuk penerbangan umrah supaya rame lagi,” kata dia.
Direktur Utama PT Samira Ali Wisata, Fauzi Wahyu Muntoro, pengelola travel Umroh DGI atau Dini Group Indonesia yang membuka layanan penerbangan umroh dari Kertajati mengunakan pesawat Lion Air, membantahnya. “Bukan karena pesawat. Tapi belum nendang karena sosialisasi kurang,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 November 2018.
Fauzi mengaku, travel DGI malah baru mengakuisi 4 slot penerbangan umroh dari Bandara Kertajati menggunakan maskapai Lion Air untuk jadwal Desember 2018 ini karena salah satu perusahaan travel menyerah. “Kita take over malah sekarang,” kata dia.
Fauzi mengklaim, dari 4 slot tersebut, DGI sukses mengisi 2 slot penerbangan, masing-masing mengangkut 176 penumpang. “Kita habisis semua 4 kali penebangan satu bulanan itu. Harus kita ambil sama sekali, atau tidak sama sekali,” kata dia.
Ia masih optimistis dengan layanan umroh dari Bandara Kertajati. “Saya tertantang. Peluangnya sih secara hitung-hitungan asumsi keren banget, makanya kita maksimalin juga. Tinggal hitung-hitunganya pas atau nggak,” kata dia.
Baca berita tentang Lion Air lainnya di Tempo.co.