TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, akan mengalihkan penerbangan umroh jemaah dari Jawa Barat ke Bandara Kertajati. "Kami sedang mendata orang-orang yang terbang dari Soeta dari mana saja asalnya, misal dari Jawa Barat, kita akan dorong ke sana (Kertajati)," ujar dia di Kantor Kemenhub, Rabu, 14 November 2018.
BACA: Banding Bos First Travel Ditolak, Ini Kata Mahkamah Agung
Budi Karya menjelaskan, di akhir tahun beberapa penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat akan dialihkan ke Bandara Kertajati. Selain itu beberapa penerbangan juga akan dialihkan.
Pengalihan tersebut, kata Budi, akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, dia telah mengalihkan penerbangan ke Medan, Makassar, dan Balikpapan melalui Bandara Kertajati. "Semua akhir tahun ini dari (berangkat) dari Kertajati," tutur dia.
BACA: Asian Games 2018: Ustad Banten Janjikan Umroh bagi Peraih Emas
Maskapai yang sudah melayani untuk penerbangan umroh dari Bandara Kertajati, ialah Lion Air. Managing Director Lion Group, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, maskapainya akan memulai penerbangan umroh perdana dari Bandara Kertajati, Majalengka, mulai, Sabtu, 13 Oktober 2018.
Lion Air memulai dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 Max8 buatan 2018 dengan kapasitas angkut 176 penumpang. “Harapannya dengan ini, bakal menambah lagi. Kami siap untuk misalnya (melayani) setiap hari. Sementara kita mulai dengan sekali seminggu, kita siapkan satu pesawat,” kata Daniel.
Rute penerbangan Umrah Lion Air dari Kertajati menuju Madinah, dan penerbangan kembali dari Jeddah menuju Kertajati. Pilihan pesawat Boeing 737-800 seri terbaru itu sengaja untuk menyesuaikan landasan pacu Bandara Kertajati yang baru memiliki panjang 2.500 meter. Penggunaan pesawat berbadan ramping itu memaksa penerbangan transit di India. Di India, pesawat transit untuk mengisi bahan bakar.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemberangkatan haji dari bandara Kertajati batal tahun 2018 ini karena terkendala keberadaan asrama haji. “Embarkasi masih di Bekasi. Kalau nanti penerbangan haji harus ada tahun depan, kami akan coba kebut dulu asrama haji yang berdekatan dengan Kertajati."
Ridwan Kamil mengatakan, asrama haji dibutuhkan untuk memastikan pemberangkatan haji dari bandara Kertajati bisa dilakukan pada 2019. “Saya tahu semua daerah rebutan. Semua pengen. Kalau semua pengen, saya harus ambil keputusan yang adil. Saya harus cek berdasarkan parameter teknis yang paling memadai,” kata dia.
Baca berita tentang umroh lainnya di Tempo.co.
Baca berita tentang