Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memanggil Grab Indonesia guna meminta perusahaan taksi online itu segera menyelesaikan persoalan dengan mitranya. Hal ini berkaitan dengan aksi unjuk rasa Aliansi Nasional Driver Online yang membikin macet kawasan Jalan Rasuna Said, Jakarta, kemarin, Selasa, 14 November 2018.
Baca juga: Grab Luncurkan Layanan Khusus Difabel di Yogyakarta
"Dalam waktu dekat kami akan segera memanggil perusahaan terkait. Saya akan mendorong perusahaan untuk segera duduk bersama para pengemudi,” ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 14 November 2018.
Kemarin, sejumlah pengemudi Aliando berunjuk rasa dengan memaksa memarkirkan kendaraan sehingga menutup sebagian jalur di kawasan Jalan HR Rasuna Said tepatnya di depan Gedung Lippo alias kantor Grab Indonesia. Salah satu tuntutannya adalah agar perusahaan mengevaluasi pembekuan akun sejumlah pengemudi yang dinilai secara sepihak dari perusahaan dan tanpa klarifikasi terlebih dahulu.
Menurut Budi, aksi para driver melakukan aksi parkir kendaraan di jalan raya itu jelas melanggar aturan lalu lintas dan mengganggu pengguna jalan. Semestinya, ujar dia, para pengunjuk rasa mengikuti arahan petugas kepolisian di lapangan dan tetap tertib dan disiplin.
Budi berharap ke depannya para driver online tidak lagi melakukan unjuk rasa semacam itu. Sebab, aksi tersebut cenderung merugikan orang banyak, khususnya para pengguna jalan. "Saya harap tidak ada lagi unjuk rasa atau penyampaian aspirasi dalam bentuk apapun sampai menutup jalan sehingga merugikan orang lain khususnya pengguna jalan," kata Budi.
Kendati demikian, Budi berujar tetap mendukung penyampaian aspirasi oleh para driver online. Asal mereka tetap mengedepankan asek kedisiplinan dan ketertiban lalu lintas.“Silakan berunjuk rasa, menyampaikan pendapat tapi harus diingat tetap tertib dan disiplin,” ujar dia.
Pada 13 September lalu, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, perusahaannya rutin berkomunikasi dengan komunitas mitra pengemudi, termasuk melalui berbagai pertemuan dan media sosial. Pertemuan-pertemuan itu selama ini dihelat untuk mendengar aspirasi para driver. Selain itu, pertemuan dengan para pengemudi bertujuan untuk memastikan kebijakan perusahaan dimengerti dengan baik oleh seluruh mitra pengemudi.
"Grab menghargai setiap aspirasi dan masukan dari mitra pengemudi selama dilakukan secara damai dan dalam koridor hukum, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Ridzki.