TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kementeriannya menawarkan insentif bagi maskapai yang membuka rute penerbangan internasional menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Baca juga: Bandara Kertajati Sepi Penerbangan, Kemenhub: Ada 3 Kunci
“Kalau ada penerbangan baru dari luar negeri ke Jawa Barat, yaitu ke Bandara Kertajati, nanti akan diberikan insentif oleh Kementerian Pariwisata,” kata dia di Bandung, Selasa, 13 November 2018.
Arief mengatakan, insentif yang akan diberikan berupa promosi gratis selama 6 bulan. "Jadi silahkan teman-teman di Jawa Barat menghubungi organisasi baru misalnya dari Singapura, Malaysia yang banya ke sini, dari Timur Tengah bisa langsung ke Bandara Kertajati,” kata dia.
Arief mengatakan, insentif serupa juga sudah diberikan Kementerian Pariwisata untuk mendorong pengembangan bandara internasional baru di Indonesia. Di antaranya Bandara Silangit di Sumatera Utara dan bandara di Tanjung Kelayang di Belitung.
Menurut Arief, Kementeriannya sengaja memberikan insentif tersebut karena keberadaan bandara Kertajati diyakini akan mendongkrak kunjungan langsung wisawatan ke Jawa Barat. Jumlah kunjungan wisatawan asing akan bertambah signifikan dengan rampungnya perpanjangan landasan pacu Bandara Kertajati menjadi 3 ribu meter yang kini tengah dikerjakan PT Angkasa Pura II.
“Kemenpar juga berinisiatif untuk membuka penerbangan ke Jawa Barat, tapi saya dorong juga rekan-rekan industri di Jawa Barat untuk selalu menarik orang dari luar negeri untuk turun ke Bandara Kertajati,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Bandara Kertajati siap melayani penerbangan internasional. “Bandara Kertajati sudah siap, tapi kurang beken. Kurang marketing. Istilah Pak Menteri, produk bagus, harga bagus, kurang promosi, kan tidak jadi bisnis,” kata dia di Bandung, Selasa, 13 November 2018.
Ridwan Kamil mengatakan, pengembangan Kertajati masih terkendala dengan keberadaan Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Pembagian rute penerbangan antara dua bandara itu masih belum rampung. “Bandara Husein tidak bisa di nol kan 100 persen,” kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan dikurangi dan dipindahkan ke Kertajati. “Jadi distribusi trafik dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, perlahan digeser. Konektivitasnya harus diatur,” kata dia, Selasa, 13 November 2018. “Sementara ini sudah mulai berjalan.”
Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan, sudah mengetahui lama menerima tawaran insentif dari Kementerian Pariwisata tersebut namun insentif saja belum cukup.
“Dari sudut pandang airlines, buka rute bukan asal-asalan. Sehingga pas buka, butuh analisa yang kuat bahwa rute akan sustain. Marketing rute itu perlu, insentif bandara itu perlu, terutama ketika awal-awal sampai market terbentuk,” kata dia.