TEMPO.CO, Tangerang - Deputi Manager Training Pilot Boeing milik Lion Air, Captain Paulus harsono Pangertu mengatakan hingga kini Lion Air belum memiliki atat simulator khusus untuk menerbangkan Boeing 737-8 Max. "Sudah pesan, mungkin setelah pesanan ke-20 akan datang (alat simulator)," ujar dia di Pilot Training Simulator Bandara Mas, Senin, 12 November 2018.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh Jenis Baru dari Boeing 737
Menurut Paulus, kehadiran simulator tersebut tidak sangat dibutuhkan. Alasannya, Lion Air sudah memiliki simulator Boeing 737 900 NG, yang diklaim mirip dengan Boeing 737-8 Max.
Namun, jika Lion Air memiliki simulator tersebut, kata Paulus, para pilot yang sedang berlatih akan lebih mengenal pesawat Boeing 737-8 Max secara spesifik. "Secara handling itu sama," ucap Paulus.
Direktur Utama Angkasa Training Center, Dibyo Soesilo, menuturkan saat ini Lion Air memiliki 5 simulator Boeing 737 900 NG. Alat tersebut digunakan selama 24 jam dengan pembagian 4 jam dalam tiap sesinya.
Dibyo menjelaskan untuk pelatihan Boeing 737-8 Max dinamakan difference training. Pelatihan tersebut tidak terlalu beda dengan pelatihan pesawat Boeing lainnya. Sehingga pilot yang sebelumnya memiliki setifikasi Boeing 737 900 Max hanya belajar di simulator selama 3 jam dan kemudian melakukan land training.
Menurut Dibyo, ara pilot pesawat Boeing, mendapatkan tambahan pelatihan sebanyak 4 jam di simulator, pasca jatuhnya pesawat Boeing 737-8 Max dua pekan lalu. Adapun runutan pelatihan tersebut ialah 1,5 jam untuk pre-briefing, simulator penerbangan selama 4 jam, dan post briefing.
Baca: Pesawat Lion Air Boeing 737 yang Jatuh Seharga Triliunan Rupiah
Pilot-pilot Lion Air yang menerbangkan pesawat Boeing 737-8 Max, kata Dibyo, sebelumnya sudah memiliki sertifikasi dari Boeing 737 900 NG. "Karena family, jadi bedanya sedikit dengan (pesawat) Boeing yang lain," tutur dia.