TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi ibu rumah tangga ternyata tidak menghambat Raissy Chandra Puspita untuk merintis bisnisnya. Di tengah kesibukannya menjaga anaknya yang masih bayi, ia memulai bisnisnya 2010 lalu dengan berdagang keperluan bayi secara online. Kini, mengandalkan produk sabuk bonceng anak ia bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.
BACA: Ibu Rumah Tangga Juga Rentan Stres, Redakan dengan 5 Cara Ini
"Saya memulai berjualan karena kondisi ekonomi," ujar Ressy di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 10 November 2018.
Ressy berujar langkahnya berjualan online itu dipilih lantaran saat itu ia masih disibukkan dengan kegiatan mengasuh anaknya yang masih bayi. "Saya punya bayi jadi enggak bisa banyak keluar rumah," tuturnya.
Pada saat itu, platform berdagang online belum menjamur seperti saat ini. Pilihannya, ia berjualan menggunakan media sosial Facebook. Sebagai reseller, ia membeli produk yang akan dijajakannya itu dari orang lain.
Mulanya, Ressy hanya menargetkan pemasukan Rp 20 ribu per hari dari berjualan perlengkapan bayi itu, atau secara hitungan kasar, ia mengantongi Rp 600 ribu per bulan. "Hanya untuk menambah beli sayur saja."
Beberapa waktu berlalu, Ressy pun mulai mengembangkan produknya sendiri, yaitu sabuk bonceng anak untuk pengendara motor. Produk itu diilhami dari kerepotannya sendiri saat mesti membonceng anaknya yang masih kecil dan kerap mengantuk.
Ia pun mulai merancang produknya itu dan membawanya kepada penjahit. Mulanya, Ressy kesusahan memasarkan produknya itu lantaran belum ada yang mengenal. Pada 2015, ia pun mulai mengembangkan bisnisnya dengan membuka lapakan digital melalui platform Bukalapak.
"Setelah itu baru lebih cepat dikenal, dan banyak yang mau menjadi reseller," kata Ressy.
Menurut Ressy, seiring dengan banyaknya masukan dari para pembelinya, produk sabuk bonceng anak yang ia beri merek Zatra itu pun terus mengalami perbaikan desain. Kini, ia punya tiga model sabuk bonceng untuk anak maksimal usia 12 tahun.
Produk itu dijajakan dengan kisaran Rp 120 ribu per biji. Setiap bulannya, kata Ressy, produknya bisa laku hingga seribu biji. "Omzetnya ya puluhan sampai ratusan juta rupiah," kata dia sembari tersenyum.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Ressy telah menggandeng sejumlah penjahit untuk memproduksi sabuk boncengnya itu. Sementara untuk manajemen, kata dia, ia kerjakan sendiri. Ia mengatakan terus melakukan inovasi-inovasi baru untuk tetap bersaing dengan pengusaha lainnya.
Dari pengalamannya itu lah, Ressy yakin berjualan online adalah langkah yang sederhana bagi wanita, khususnya ibu rumah tangga, untuk merintis usaha. Sebab, secara waktu pun, berjualan online cenderung lebih fleksibel ketimbang profesi lain. "Jadi kita bisa punya waktu dengan keluarga, maupun komunitas."