Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Darmin Sebut Banyak SMK Jurusannya Enggak Jelas

image-gnews
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menko Perekonomian Darmin  Nasution  meresmikan jurusan kopi di SMK PPN Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 24 September 2018. (dok Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan jurusan kopi di SMK PPN Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 24 September 2018. (dok Pemprov Jabar)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berupaya menggenjot kualitas vokasi, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Pasalnya,Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan 58 persen pekerja di Indonesia hanya lulusan Sekolah Dasar.

Simak: Pabrik Mobil Esemka Rekrut Lulusan SMK di Boyolali Sejak Mei 2018

"Jadi bukan sekadar seperti SMK sekarang," kata Darmin di kantornya, Jumat, 9 November 2018. Nantinya, SMK mesti memiliki kurikulum yang fokus pada satu bidang keahlian. "Jadi tidak bisa hanya sedikit-sedikit."

Selain itu nantinya, kata Darmin, jurusan SMK juga mesti sesuai dengan bidang industri yang berkembang di daerah tempat sekolah itu berdiri. Saat ini, ia melihat banyak SMK yang justru membuka jurusan administrasi perkantoran.

"Itu sudah enggak jelas, buka jurusan yang konkret saja," kata Darmin. Jadi, semisal di suatu daerah industri yang berkembang adalah bidang peternakan, maka seyogyanya SMK yang dibuka pun berfokus kepada peternakan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, saat ini banyak SMK yang berkembang di Indonesia namun kualitasnya kurang baik. Banyaknya jumlah SMK di Indonesia didorong oleh besarnya dana Bantuan Operasional Sekolah alias dana BOS untuk masing-masing sekolah.

"Jadi SMK sekarang lebih banyak swasta, karena rupanya dana BOS menarik itu," ujar Darmin. "Ada SMK yang kualitasnya pas-pasan tapi tetap dapat dana BOS."

Oleh karena itu, ke depannya, Darmin telah menugaskan sejumlah kepala daerah untuk mendata bidang yang akan difokuskan untuk SMK. Selain itu, pemerintah juga akan merumuskan pengembangan sekolah kejuruan itu, termasuk kurikulumnya. nantinya, lulusan SMK tak hanya mendapat ijazah namun juga sertifikasi kompetensi.

"Maka sekolah tiga tahun enggak hanya dapat ijazah, tapi mendapat 5-6 sertifikat kompetensi, sehingga kalau pun dia DO (drop out) tetap bisa dapat kerja," kata Darmin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

3 hari lalu

Tangkapan layar Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono dalam konferensi pers virtual diikuti dari Jakarta, Senin 1 Agustus 2022. ANTARA/Prisca Triferna
TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.


Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

13 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

Tujuh siswi SMK di Jayapura jadi korban pelecehan seksual oleh pembina pramuka. Dilakukan sejak 2022 dengan lokasi berbeda-beda.


Kolaborasi Tiga SMK Sumatra Barat Bangun Hilirisasi Tekstil

37 hari lalu

Kolaborasi Tiga SMK Sumatra Barat Bangun Hilirisasi Tekstil

Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berkolaborasi menjalankan bisnis Batik Braja. Ada sekolah yang bertugas memproduksi, memasarkan, serta mencatat di pembukuan.


Helm SMK Stellar Sport Rilis di IIMS 2024, Harga Mulai Rp 870 Ribu

40 hari lalu

Helm SMK Stellar Sport rilis di IIMS 2024. (TEMPO/Rafif Rahedian)
Helm SMK Stellar Sport Rilis di IIMS 2024, Harga Mulai Rp 870 Ribu

Merek helm asal India SMK telah meluncurkan produk baru di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 dengan harga mulai Rp 870 ribu.


Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Tawuran yang Lukai Kepala Pelajar SMK di Bekasi

53 hari lalu

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Tawuran yang Lukai Kepala Pelajar SMK di Bekasi

Polisi menangkap sepuluh pelaku tawuran yang viral di media sosial itu. Namun hanya dua orang yang dijadikan tersangka.


Viral Tawuran Pelajar SMK di Bekasi, 1 Korban Luka Robek Kepala

56 hari lalu

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Viral Tawuran Pelajar SMK di Bekasi, 1 Korban Luka Robek Kepala

2 kelompok pelajar SMK tawuran di Jalan Cikunir Raya, Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu. Peristiwa itu viral di media sosial.


Kemendikbud Targetkan Penerima Program SMK PK Jadi 2.712 Sekolah pada 2024

13 Januari 2024

Presiden Joko Widodo meninjau proses belajar siswa saat kunjungan kerjanya di SMK Negeri 3 Kota Metro, di Provinsi Lampung, Jumat, 27 Oktober 2023. Jokowi meninjau sejumlah fasilitas dan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di sekolah tersebut. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Kemendikbud Targetkan Penerima Program SMK PK Jadi 2.712 Sekolah pada 2024

Sejak diluncurkannya program SMK PK pada 2021, sebanyak 1.851 SMK di seluruh Indonesia telah menerima program tersebut.


128 Kecamatan di Jawa Barat Belum Punya SMA/SMK Negeri, 16 Diantaranya Sama Sekali Belum Ada SMA/SMK

9 Januari 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
128 Kecamatan di Jawa Barat Belum Punya SMA/SMK Negeri, 16 Diantaranya Sama Sekali Belum Ada SMA/SMK

Persiapan pembangunan sekolah baru di Jawa Barat tersebut akan dimulai pada 2024.


Siswa SMKN 1 Sintang Kembangkan Motor Listrik Gemar, Dorong Transisi Energi Terbarukan

7 Januari 2024

Motor listrik bernama Gemar yang dimodifikasi oleh siswa SMKN 1 Sintang. Dok. Vokasi Kemendikbud
Siswa SMKN 1 Sintang Kembangkan Motor Listrik Gemar, Dorong Transisi Energi Terbarukan

SMK 1 Sintang adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan, yang merupakan implementasi program Kemendikbud.


Melihat Kursi Kereta Eksekutif Buatan Siswa SMK yang Telah Digunakan PT INKA

17 Desember 2023

Kursi kereta api produksi siswa SMKN 2 Salatiga juga telah digunakan oleh PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan dioperasikan pada rangkaian kereta api eksekutif hingga luxury produksi PT INKA. Dok. Kemendikbud
Melihat Kursi Kereta Eksekutif Buatan Siswa SMK yang Telah Digunakan PT INKA

Pembuatan kursi kereta api untuk kelas eksekutif model terbaru tersebut hampir 100 persen merupakan karya bangsa sendiri, khususnya siswa SMK.