TEMPO.CO, Jakarta -Nilai perdagangan Cina dengan negara-negara anggota ASEAN selama periode Januari-Oktober 2018 tercatat 3,18 triliun Remimbi/RMB atau Rp 6.709 triliun atau naik 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017. Badan Bea dan Cukai setempat atau GAC, menyebutkan bahwa ASEAN merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Cina, pada Jumat, 9 November 2018.
BACA: Mendag Prioritaskan CPO dalam Negosiasi Perjanjian Perdagangan
Kemudian dengan Amerika Serikat sebagai mitra dagang terbesar kedua China tercatat 3,44 triliun, berarti mengalami kenaikan relatif kecil dibandingkan dengan ASEAN dan Uni Eropa karena hanya 7,4 persen selama periode tersebut.
GAC mencatat bahwa total surplus perdagangan Cina pada Oktober 2018 senilai 233,63 miliar RMB atau lebih banyak dibandingan dengan bulan sebelumnya yang hanya 213,23 miliar RMB. Meskipun demikian, selama Oktober 2018 peningkatan impor China lebih tinggi daripada ekspor.
Menurut GAC, impor Cina naik 26,3 persen dibandingkan Oktober 2017 dan ekspornya hanya meningkat 20,1 persen. Peningkatan impor China pada September 2018 tercatat 17,4 persen, sedangkan ekspornya 17 persen. Di lain pihak, nilai perdagangan Cina dengan Indonesia selama periode Januari-Juli 2018 menembus angka 39,32 dolar AS atau naik 33 persen.
Total ekspor Indonesia ke Cina selama periode tersebut mencapai 14,49 miliar dolar AS atau naik 34,7 persen dan total ekspor Cina ke Indonesia 24,83 miliar dolar AS atau naik 32 persen.
Baca berita tentang perdagangan lainnya di Tempo.co.