Regulator pun memeriksa manajemen PT Lion Mentari Airlines, dan mengerahkan inspektur untuk mengecek 11 armada PK-LQP yang sebagian besar dioperasikan maskapai berlambang singa merah itu. Ada pula audit terhadap kinerja awak dan prosedur penerbangan di Lion.
Corporate Communications Lion Air Group, Ramaditya Handoko, membenarkan bahwa safety action plan menyangkut pembenahan operasional pesawat. Namun, langkah teknis yang akan dijalankan masih dalam kajian. "Memang ada recovery, kami di internal akan sangat menjaga soal safety," ucapnya kepada Tempo.
Manajemen Garuda Indonesia yang juga mengoperasikan satu unit B737 MAX 8 belum merespons pertanyaan Tempo, terkait panduan dari Boeing Co.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan buletin Boeing dilandasi rekomendasi lembaganya. "Kami melihat apa yang terjadi dan mencari perbaikan, tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia," ucap Soerjanto.
Menurut dia, kelainan indikator kecepatan dialami PK-LQP saat melayani tiga rute penerbangan, sebelum nahas. Di rute ketiga, yakni Denpasar-Jakarta berkode JT-043, pilot diketahui berhasil mengatasi gangguan sensor. "Keberhasilan itu jadi dasar rekomendasi untuk airline lain jika menghadapi situasi yang sama," tutur Soerjanto.
Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keputusan terhadap Lion Air masih menunggu special audit dan kelanjutan pemeriksaan KNKT. "Investigasi berjalan dulu. Pasti ada langkah, jika dari hasil audit memang ada yang membahayakan," kata dia.
YOHANES PASKALIS PAE DALE | FAJAR PEBRIANTO | CHITRA PARAMESTI