TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan tingkat pengangguran terbuka atau (TPT) terus menurun sejak tahun 2015. Dia mengatakan penurunan tingkat pengangguran tersebut telah seusai dengan target dari program kerja pemerintah dalam program Nawacita dan juga RPJM 2015-2019.
BACA: Agustus 2018, BPS Catat 7 Juta Orang Menganggur
"Kalau disimpulkan memang terjadi penurunan sesuai harapan, meski di angka batas atas sebesar 5,34 persen. Tahun depan kami berharap bisa sampai 5,2 persen," kata Bambang saat menjadi pembicara dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat dengan tema Pengurangan Pengangguran di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2018.
Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, sejak tahun 2015, angka TPT terus mengalami penurunan. Misalnya pada 2015 tingkat pengangguran berada di angka 6,18 persen, lalu turun ke 5,61 persen pada 2016. Kemudian pada 2017 angka TPT mencapai angka 5,50 persen dan pada 2018 mencapai angka 5,34 persen. Adapun secara jumlah, angka TPT pada tahun ini turun ke angka 7 juta dari sebelumnya 7,04 juta pengangguran.
Bambang mengklaim bahwa sepanjang 2018 pemerintah telah berhasil menciptakan lapangan kerja sebanyak 2,9 juta lapangan kerja. Ia juga mengklaim sejak masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat program Nawacita, pemerintah Indonesia telah mampu menciptakan sebanyak 9,4 juta lapangan kerja.
Baca Juga:
Menurut Bambang, jumlah tersebut hampir mencapai dari target yang dipatok sebesar 10 juta lapangan kerja seperti dalam program Nawacita. Ia mengatakan, pemerintah menargetkan pada satu tahun sisa kepemimpinan pemerintah bisa menciptakan lagi lapangan kerja sebanyak 2 juta.
"Kami optimis target dari program nawacita akan tercapai. Artinya, jumlah total dari lapangan kerja yang bisa diciptakan bisa diatas yang dipatok dalam Nawacita," kata Bambang.
Simak berita tentang pengangguran hanya di Tempo.co