TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Junaidi Abdillah mengatakan skema pembangunan rumah dengan uang muka atau DP nol persen hanya trik untuk menarik konsumen.
BACA: Selain DP Nol Persen, Ini Fasilitas Perumahan ASN, TNI dan Polri
Junaidi mengatakan, pembelian rumah pasti memerlukan DP. Bedanya, uang muka dalam skema DP 0 persen bisa diangsur sehingga tak terasa seperti membayar uang muka. "Jadi sebenarnya itu gimmick saja," kata dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 8 November 2018.
Meski demikian, skema DP 0 persen tetap menguntungkan pembeli. Junaidi menuturkan, sistem cicilan meringankan beban pembeli. Namun sisi negatifnya ialah, uang angsuran setiap bulan yang harus dibayar pembeli berjumlah besar. Itulah sebabnya skema tersebut lebih banyak digunakan di penjualan rumah komersil.
Junaidi menuturkan, skema DP 0 persen juga bisa diterapkan untuk hunian layak huni aparatur sipil negara serta anggota TNI dan Polri yang kemarin direncanakan pemerintah. "Tidak masalah," katanya. Pasalnya, pemerintah bisa menekan harga dengan menyediakan lahan sendiri.
BACA: Rumah untuk ASN, TNI dan Polri Bakal Disubsidi Pemerintah
Khusus untuk rumah subsidi, Junaidi menilai jumlah angsuran yang rendah lebih dibutuhkan ketimbang uang muka yang rendah. Saat ini uang muka rumah subsidi berada di kisaran 1 persen dengan harga sekitar Rp 145 juta.
Baca berita tentang DP Nol Persen lainnya di Tempo.co.