TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) meraup laba bersih senilai Rp1,84 triliun hingga September 2018. Pencapaian tersebut meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca: Produk Baru Pegadaian Syariah, Bisa Umroh dengan Jaminan Emas
Baca Juga:
Direktur Utama Pegadaian, Sunarso mengatakan sampai akhir tahun, perseroan membidik laba bersih senilai Rp2,7 triliun atau naik 8 persen dibandingkan laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp2,5 triliun. "Sampai akhir tahun [target laba] Rp2,7 triliun, Insyaallah tercapai," kata Sunarso di Jakarta, Rabu, 7 November 2018.
Kenaikan laba seiring dengan tumbuhnya pendapatan menjadi Rp 7,54 triliun, dan turunnya beban usaha menjadi Rp 5,01 triliun. Sedangkan posisi oustanding loan per September 2018 mencapai Rp 39,68 triliun meningkat 9,13 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2017 sebesar Rp 36,360 triliun.
Sunarso mengatakan untuk mencapai target laba dan penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun ini, Pegadaian akan tetap mengandalkan produk-produk nongadai. Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, produk nongadai Pegadaian tumbuh lebih dari 20 persen.
"Keuangan kami cukup likuid dan makin efisien. Pegadaian masih akan terus fokus di sektor mikro, hampir 90 persen nasabah kami di sektor itu. Pegadaian harus terus meningkatkan social value dari BUMN," katanya.
Sementara itu, rasio non performing financing (NPF) berhasil ditekan ke angka 1,8 persen. Sedangkan Return on Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) menunjukkan kenaikan, masing-masing sebesar 13,8 persen dan 5,1 persen.
Hingga akhir tahun ini Pegadaian menargetkan bisa memiliki sebanyak 8.044 agen diseluruh Indonesia, yang terdiri dari 3.000 agen gadai, 6.000 agen pemasaran, dan 2.044 sales force.
Saat ini tercatat, sampai akhir Agustus 2018, jumlah agen yang sudah bergabung sebanyak 6.003 agen diseluruh Indonesia. Jumlah agen saat ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1,45 persen.
Pegadaian saat ini memiliki sebanyak 12 kantor wilayah yang membawahi sekitar 4.571 outlet. Jumlah ini mampu melayani sebanyak 6.992 ribu nasabah, dengan omset mencapai Rp 87,031 triliun.
BISNIS