TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, menyindir sejumlah insinyur perminyakan di Indonesia. Menurut dia, banyak insinyur yang enggan ditempatkan di lapangan-lapangan minyak yang jauh dari perkotaan. "Pengennya di Jakarta," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 7 November 2018.
Simak: SKK Migas: Ada 328 Gangguan Keamanan di Wilayah Hulu Migas
Padahal, menurut Amien, pemerintah saat ini tengah berupaya menggenjot produksi minyak dalam negeri dari ratusan lapangan-lapangan tua yang ada. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan insinyur yang bisa menetap lama di sana dan mempelajari secara detail cara meningkatkan produksi di lapangan yang rata-rata sudah berumur lebih dari 40 tahun ini.
SKK Migas mencatat 70 persen dari 300-an lapangan minyak yang ada di Indonesia sudah berumur dari 25 sampai 50 tahun. Sementara data dari PT Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi) menyatakan 90 dari lapangan ini berumur di atas 40 tahun. Inilah sebabnya produksi minyak dalam negeri hanya sanggup mencapai rata-rata 800 ribu barel per hari, dari kebutuhan 1,6 juta barel per hari.
Upaya menggenjot produksi sebenarnya telah dimulai Pertamina EP di lapangan minyak Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jika pada tahun ini, rata-rata produksi mencapai lebih dari 7.000 barel per hari, maka Pertamina EP menargetkan produksinya pada 2019 bisa nail menjadi 10.903 barel per hari. Tapi Amien menantang Pertamina EP lebih dari itu, "kalau Sukowati bisa, masa yang lain enggak?"
Amien menambahkan, di internal SKK Migas pun, upaya membantu kontraktor minyak juga telah dilakukan. Amien telah menugaskan sebanyak lima orang anak buahnya, khusus untuk menangani masalah semen bonding atau ikatan semen pada fasilitas pengeboran minyak. Kualitas semen bonding yang kurang baik membuat kinerja jumlah minyak yang didapat tidak maksimal. "Mereka saya suruh lapor setiap dua minggu ke saya," ujar Amien.
Presiden Direktur PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf menilai seluruh insinyur yang berada di perusahaannya tidak boleh menolak jika ditempatkan di lapangan minyak yang jauh lokasinya. Selain itu, perusahaan yang juga punya kebijakan bahwa seluruh karyawan baru fresh graduate harus ditempatkan diluar dari Jakarta. "Kan ada di kontrak, kalau ga bisa ya dipecat," ujarnya.