Jakarta - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan sinyal perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder/CVR Lion Air PK-LQP hilang sejak dua hari lalu. Ia belum bisa memastikan apakah peristiwa seperti ini wajar atau tidak.
Baca juga: Tim Penyelam Temukan Dua Bagian Penting di Kokpit Lion Air JT 610
"Enggak tahu, kita tanya ke pabriknya belum pernah terjadi. Baterainya bagus," kata dia di Hotel Ibis Cawang, Senin, 5 November 2018.
Soerjanto memastikan KNKT akan terus berupaya menemukan black box CVR itu. "Kalau Basarnas nanti berhenti, kami akan tetap mencari CVR karena yang paling penting adalah CVR," kata dia.
Sebelumnya, tim gabungan evakuasi kecelakaan menemukan salah satu bagian dari black box Lion Air JT 610 yaitu Flight Data Recorder (FDR) di kedalaman 32 meter. Komandan Satuan Tugas SAR Angkatan Laut Kolonel Isswarto mengatakan blackbox FDR ditemukan setelah dua kapal pencari mendeteksi sinyal ping dari alat berwarna oranye tersebut.
Isswarto menyebutkan kemungkinan black box VCR tidak jauh dari titik ditemukannya FDR. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa tim gabungan menemukan titik jatuh pesawat berada sekitar 40-100 meter dari Black Box FDR. "Kemungkinan tidak jauh dati titik black box FDR," ujarnya.
Saat ini, KNKT telah mengunduh data flight data recorder (FDR). Data berhasil diunduh dan diambil isinya pada Ahad siang tadi.
Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menuturkan pesawat tampak bergerak dari tempat parkir menuju landasan 25 Bandara Soekarno-Hatta untuk lepas landas. Pesawat kemudian belok kiri lalu melaju ke arah tenggara. Titik terbang pesawat berakhir di perairan Tanjung Karawang.
Nurcahyo menuturkan, ada 1.800 parameter penerbangan yang terekam dalam FDR pesawat Lion Air JT 610 itu. KNKT akan memilah lagi parameter yang ada untuk dianalisa.
VINDRY FLORENTIN