TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatangi beberapa pasar di Tangerang, Banten. Selain Pasar Anyar, Jokowi juga berkunjung ke Pasar Tanah Tinggi.
Baca: Jokowi Sindir Sandiaga: Jangan Teriak Harga Mahal, Pedagang Marah
Jokowi mengecek harga sejumlah bahan kebutuhan pokok. Ia datang dengan menggunakan motor hijau barunya, "street tracker" dengan nomor polisi B 3450 INA.
Di Pasar Anyar, Jokowi mampir ke kios pedagang cabai, jeruk lemon, petai, melinjo, daging, tahu, beras dan mengunjungi dua pedagang tempe. "Pak Jokowi, ini kembalinya," kata seorang perempuan pedagang tahu karena disodori 2 lembar Rp50 ribu padahal Presiden hanya membeli tahu seharga Rp 5.000.
Jokowi mengatakan mengetahui dari kedatangannya ke pasar tersebut, harga-harga tampak stabil. "Yang pertama kita kan ada yang namanya angka inflasi. Angka inflasinya rendah di bawah 3,5. Saya hanya ingin mengecek di lapangan sama atau tidak. Tadi lah kita cek semuanya memang harga stabil," ungkap Jokowi.
Jokowi mengunjungi pasar tersebut masih dengan mengenakan jaket merah terang yang bagian belakangnya bertuliskan "Bulls Syndicate, Motorcycle Worshiper". "Telur justu malah turun. Dari Rp30 ribu, turun menjadi Rp20 ribu-Rp22 ribu, yang lain stabil. Beras tadi kita lihat ada yang Rp8 ribu, Rp9 ribu, Rp8.500 ada semuanya," kata Presiden.
Tempe pun menurut Presiden harganya stabil. "Tempe harganya tadi Rp5 ribu bisa dipotong jadi 15. Tadi saya beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan, daging Rp120 ribu, melinjo, cabai Rp30 ribu, pas naik bisa Rp80 ribu, tapi tadi cabai Rp30 ribu," ujar Jokowi.
Hal paling penting menurut Presiden Jokowi adalah pasar harus rapi, tertata, tidak becek, tidak bau, ada tempat parkir, sehingga mereka bisa bersaing dengan supermarket.
"Tadi saya sudah sepakat dengan pak Wali Kota bahwa tahun depan akan kita revitalisasi. Nanti tidak tahu pembagiannya pusat berapa daerah berapa. Mungkin pusat semua kalau memang anggarannya tidak besar tapi kalau anggaran besar mungkin bisa kita bagi," ungkap Jokowi.
Ia juga menyindir calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang kerap mengeluhkan mahalnya harga pangan. Jokowi berharap tidak ada pihak yang berteriak harga barang di pasar mahal, padahal yang terjadi adalah sebaliknya.
"Jadi, jangan teriak-teriak di pasar harga mahal, nanti bakul-bakul, pedagang-pedagang pasar bisa marah semua nanti karena tidak ada yang beli nanti," kata Jokowi di Pasar Anyar.
ANTARA