TEMPO.CO, Tangerang - Syachrul Anto, relawan penyelam Indonesia Dive Rescue yang meninggal saat melakukan pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, akan mendapat penghargaan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Cerita Kepala Basarnas Soal Penyelam Gugur Cari Lion Air JT 610
"Tentu kami akan memberikan penghargaan," tutur Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Ahad, 4 November 2018. Kendati, Budi belum menjelaskan bentuk penghargaan itu secara spesifik.
Penghargaan yang dimaksud Budi itu berbeda dengan santunan untuk Syachrul. Budi mengatakan terkait dengan santunan itu akan diserahkan kepada asuransi jiwa. "Mestinya ada asuransi untuk para penyelam."
Sebelumnya, Budi menyampaikan duka terdalamnya atas meninggalnya Syachrul. "Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam dengan gugurnya Saudara Syachrul Anto, Relawan Indonesia Diver Rescue, sekaligus apresiasi yang tinggi atas pengorbanan almarhum dalam misi kemanusiaan pencarian Korban pesawat Lion Air JT610,” ujar dia.
Kegiatan penyelaman di laut untuk pencarian dan penyelamatan, kata Budi Karya, merupakan kegiatan yang tinggi resikonya. Sehingga, kegiatan tersebut telah dilakukan dengan standar prosedur yang ketat.
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto membenarkan dugaan itu. Penyelam itu bernama Syahrul Anto. “Almarhum adalah penyelam dari sipil di bawah Basarnas," kata Isswarto, Sabtu, 3 November 2018. "Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal, para penyelam seharusnya naik jam 16.00 tetapi dia naik 30 menit lebih lama."
Humas Basarnas Yusuf Latief mengatakan setelah dibawa ke darat, penyelam Syahrul segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada Jumat malam sekitar 22.10 WIB. Saat itu kondisi Sahrul sudah tidak sadar. Dokter menyatakan Syahrul meninggal pada pukul 22.30.
CAESAR AKBAR | CHITRA PARAMAESTI