TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan menilai aksesibilitas merupakan kunci agar Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Jabar, menjadi lebih ramai.
"Aksesibilitas darat dari dan ke Bandara Kertajati memang perlu dioptimalisasi sambil terus berkoordinasi dengan pemda untuk pengembangan pariwisata di sekitar sana," kata Kepala Balitbang Kemenhub Sugiharjo dalam Lokakarya Media Massa 2018 di Lembang, Jabar, Sabtu, 3 November 2018.
Menurut dia, akses darat dari dan ke BIJB yang saat ini paling utama dioptimalisasi adalah kereta api dan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Terkait kereta bandara menuju Bandara Kertajati, Sugiharjo menyatakan bahwa hal tersebut tengah disiapkan rencananya oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub.
Sedangkan Tol Cisumdawu saat ini progresnya masih terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Selain itu yang saat ini tengah diteliti dan dikembangkan adalah keberadaan angkutan pemandu moda transportasi seperti bus Damri dan transportasi umum lainnya," imbuh Sugiharjo.
Hal lainnya yang tak kalah penting dilakukan, menurut Balitbang Kemenhub, adalah berkaitan dengan strategi pemasaran Bandara Kertajati agar bandara lebih ramai. Menurut Sugiharjo, BIJB harus memiliki branding yang jelas. Namun, untuk bisa mendapatkan itu perlu tiga hal yang mesti dilakukan sesuai dengan ilmu pemasaran.
"Ada tiga hal yang harus dilakukan pertama 'branding', kemudian 'promoting' dan terkhir 'selling'. 'Branding'-nya, mau apa nih..Harus fokus segmentasi pasarnya misalnya logistik atau pariwisata dan lainnya," ujar dia.
Untuk "promoting", Sugiharjo merancang agar dilakukan acara pariwisata atau "air show" di Bandara Kertajat. Adapun terkait pariwisata, yang bisa dikembangkan bukan hanya di Bandung melainkan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayu Majakuning).
Karena itu, Sugiharjo meminta peran masing-masing pemda untuk bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk membuat paket-paket pariwisata di sekitar Bandara Kertajati.
"Dua itu kalau dilakukan dengan benar maka 'selling' diharapkan meningkat. Soal 'selling' ini juga harus ada insentif utamanya soal 'airlines' yakni dengan mengembangkan rute-rute baru walaupun enggak bisa langsung untung, tetapi makin lama nanti akan ramai dan maskapai lain lihat itu kok ramai rute baru sehingga nanti 'airline' yang lain ikutan," kata Sugiharjo.
ANTARA