TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 paling cepat terbit enam bulan kemudian.
Baca juga: 6 Penghargaan Bagi Jannatun Cintya Dewi, Korban Lion Air Jatuh
"Saya tanya KNKT berapa lama proses itu berlangsung. Memang cukup lama, paling tidak enam bulan karena ada beberapa proses yang dilakukan," kata Budi usai pembukaan Lokakarya Wartawan di Jakarta, Jumat, 2 November 2018.
Senin 29 Oktober lalu, pesawat Lion Air penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tersebut membawa 181 penumpang dan 7 kru.
Budi mengatakan, saat ini masih memfokuskan perhatian pada pencarian kotak hitam kedua karena baru satu ditemukan, antara Flight Data Recorder atau Cockpit Voice Recoder (CVR).
"Sekarang baru ketemu yang FDR, satu lagi ada CVR, kami tunggu dan harapkan 1-2 hari ini jalan," katanya.
Dia mengatakan KNKT juga akan meminta data dari pihak menufaktur, dalam hal ini, Boeing untuk melengkapi bahan investigasi. "Juga karena ada konfirmasi yang harus dilakukan manufakturnya dan pihak tertentu. Seperti apa tindak lanjutnya itu nanti," katanya.
Saat ini KNKT sudah bertemu dengan Boeing untuk merancang proses investigasi jatuhnya Lion Air termasuk pendampingan dalam hal-hal teknis. "Yang sudah ketemu Boeing itu KNKT. Saya belum tahu apa yang dibicarakan," kata Menhub.
ANTARA