TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhubungan akan melakukan audit khusus terhadap seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air Group.
Baca juga: 6 Penghargaan Bagi Jannatun Cintya Dewi, Korban Lion Air Jatuh
"Kalau kemarin kan investigasi terhadap Boeing 737 MAX yang 11 unit, sekarang audit spesial," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui usai pembukaan Lokakarya Wartawan di Jakarta, Jumat, 2 November 2018.
Senin 29 Oktober lalu, pesawat Lion Air penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tersebut membawa 181 penumpang dan 7 kru.
Menurut Budi, audit khusus mencakup pada intensifikasi terhadap serangkaian pesawat 737 itu, mulai dari prosedur operasi standar (SOP), pesawatnya itu sendiri hingga pilot.
"Kami akan lakukan audit spesial SOP-nya. Kemudian pesawat-pesawatnya. Semua pilot dari 737 akan kami lakukan asessment dan kami tanya," katanya.
Ia menambahkan Kementerian Perhubungan juga akan mengaudit dari sisi manufakturnya. Dalam hal ini akan ada pembicaraan dengan Boeing.
"Bisa jadi juga kami melakukan audit terhadap manufakturnya. Kami tanya spesifikasi seperti apa, fungsi avionik seperti apa," katanya.
Audit khusus terhadap pesawat Boeing 737 MAX 8 itu akan selesai dalam satu hingga dua minggu. Budi mengatakan hasil spesial audit itu akan diserahkan sebagai bahan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Selain audit, Budi Karya mengatakan Kementerian Perhubungan mengintensifkan pemeriksaan kelaikan (ramp check) terhadap 40 persen pesawat Lion Air.
ANTARA