Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan berdiskusi dengan Boeing untuk membahas jatuhnya Pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8. Ia mengatakan diskusi tersebut akan dilakukan satu atau dua hari ke depan.
Baca juga: Kemenhub Copot dan Bekukan Lisensi Direktur Lion Air
"Nanti kami akan berdiskusi dengan Boeing yang dalam waktu satu sampai dua hari ini akan datang ke sini," kata dia di Kementerian Perhubungan, Kamis, 1 November 2018.
Budi akan meminta penjelasan kepada Boeing terkait proposal pesawat Boeing 737 Max 8. Ia juga ingin mengetahui apa rencana Boeing dengan pesawat 737 Max 8 pasca kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP.
"Mungkin saja ada ketidakcocokan pesawat ini dengan kompetensi pilot. Kami ingin tahu juga apa yang direncanakan dengan pesawat ini. Bagaimana menyiapkan tenaga pilot untuk jenis pesawat ini," ujar Budi.
Senin lalu, lewat situs resminya, Boeing menyatakan siap memberikan bantuan teknis untuk investigasi kecelakaan. Pernyataan soal perkembangan dan hasil investigasi akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat jenis Boeing 737 Max8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 WIB, atau sekitar 12 menit setelah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu disebutkan pesawat hilang di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Saat ini black box pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP tujuan Jakarta - Pangkal Pinang telah berhasil ditemukan pada hari ini Kamis, 1 November 2018. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dari dua black box yang ada, baru satu yang berhasil ditemukan.
Budi Karya menjelaskan ada dua macam black box yang terdapat pada pesawat. Pertama yaitu perekam data penerbangan atau flight data recorder/FDR. Kedua adalah perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder/CVR. Saat ini, TNI baru menemukan kotak yang merekam data dan percakapan selama pesawat Lion Air PK-LQP mengudara.