TEMPO.CO, Jakarta - Indeks kemudahan berbisnis atau ease of doing business di Indonesia yang dilaporkan oleh World Bank Group turun dari rangking 72 pada 2017 lalu menjadi 73 pada 2018 ini. Skor kemudahan berbisnis jumlah poin yang dikumpulkan Indonesia sebenarnya memang meningkat menjadi 67,69 poin dari tahun lalu yang hanya 66,54 poin.
BACA: Kalahkan Jakarta, Jawa Timur Terbaik Soal Kemudahan Berbisnis
Hanya saja, negara lain mengumpulkan lebih banyak lagi skor yang artinya lebih baik perkembangannya dalam memperbaiki iklim usaha. "Indonesia harus lebih banyak belajar dari praktik yang lebih sukses di negara lain," kata Arvind Jain, ekonom dari World Bank Group dalam video conference di Kantor Pusat World Bank di Jakarta, Kamis, 1 November 2018.
Dengan posisi saat ini, Indonesia masih tertinggal jauh dari beberapa negara tetangga di Asia Tenggara yang tercatat memiliki peringkat kemudahan berbisnis yang lebih baik. Singapura berada di peringkat kedua terbaik dengan skor 85,24 poin. Singapura persis berada di bawah peringkat pertama Selandia Baru dan melebihi negara besar seperti Cina, Amerika, dan Korea Selatan.
BACA: Pemerintah Fokus Perbaiki 6 Indikator Kemudahan Berbisnis Ini
Kemudian Malaysia dengan di peringkat 15 dengan 80,6 poin. Lalu Thailand di peringkat 27 dengan 78,45 poin, Brunei Darussalam dengan di peringkat 55 dengan 72,03 poin, dan Vietnam, peringkat 69 dengan 68,36 poin.
Meski begitu, World Bank Group mencatat telah melakukan banyak perbaikan dalam tiga aspek yaitu indeks memulai bisnis atau starting a business, lalu indikator mendapatkan kredit atau getting credit, dan pendaftaran properti atau registering property.
Menurut World Bank, beberapa proses pendaftaran izin berbeda juga sudah digabung di pelayanan perizinan terpadu di Surabaya. Hasilnya, waktu memulai sebuah usaha berkurang lebih menjadi 3 hari dari 20 hari. Selain itu, ketersediaan informasi kredit juga meningkat. Walhasil, akses kredit bagi perusahaan kecil pun ikut meningkat secara linier.
"Indonesia terus meningkatkan iklim usaha dan kini tengah berupaya mengurangi kesenjangan terhadap praktik terbaik global," kata kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves, dalam keterangannya.
Baca berita tentang Kemudahan Berbisnis lainnya di Tempo.co.