TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 160 keluarga korban kecelakaan Lion Air JT 610 menempati fasilitas Posko Keluarga yang disediakan Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur di Gedung Promoter.
BACA: Basarnas Perluas Areal Pencarian Badan Pesawat Lion Air
"Ada gedung promoter bagi tempat peristirahatan dan 'trauma healing' (penyembuhan trauma) keluarga korban. Di sana ada kursi, konsumsi, pendingin ruangan, dan televisi," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Komisaris Besar Polisi Musyafak di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.
Musyafak mengatakan pihaknya juga menyediakan fasilitas mushola dan ruangan penyembuhan trauma. Gedung Promoter tersebut sesuai pantauan di lapangan, diperkirakan mampu menampung keluarga korban karena kapasitasnya cukup besar sehingga bisa ditempati ratusan orang sekaligus.
Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati Komisaris Polisi Nurdin AR menambahkan nantinya akan menyediakan matras kecil untuk keluarga korban beristirahat. "Selasa malam cukup ramai, namun sekarang jumlah keluarga yang menempati gedung promoter. Kabarnya pihak Lion Air juga menyediakan hotel," ujarnya.
BACA: Titik Terang Badan Pesawat Lion Air dan Evakuasi yang Berlanjut
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik maskapai Lion Air rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat berpenumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.
Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018.
ANTARA