TEMPO.CO, Jakarta - Suasana duka membalut Upacara Hari Oeang ke-72 di Lapangan Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018. Sebab, sehari sebelumnya, sebanyak 21 orang pegawai Kemenkeu menjadi korban penerbangan Lion Air JT 610. Pesawat yang mereka tumpangi hilang kontak dan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018.
BACA: Cerita Korban Lion Air Jatuh Setelah Tunda Jadwal Penerbangan
Di pinggir lapangan upacara, tepatnya di depan gedung AA Maramis Kemenkeu, berjajar foto para pegawai Kemenkeu yang tercatat dalam penerbangan itu. Foto mereka di pajang di dalam pigura berwarna hitam dan sebagian di dalam pigura berwarna cokelat dengan ornamen berwarna emas.
Foto mereka lantas menjadi perhatian para pegawai yang menghadiri upacara itu. Selepas upacara, mereka memandangi foto itu. Sebagian dari mereka mengabadikan foto-foto tersebut menggunakan ponselnya, adapula yang berswafoto.
Suasana duka memang sudah tampak sejak pagi hari dan sepanjang upacara berlangsung. Para pegawai Kementerian Keuangan menyematkan pita hitam tanda berduka di lengan kemeja putih yang mereka kenakan. Tak terkecuali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjadi pembina upacara. Pita hitam juga tersemat di lengan kiri blazer berwarna putih gading uang dikenakannya.
"Pada peringatan pagi ini, mari menundukkan kepala sejenak dan doakan teman-teman kita jajaran Kemenkeu yg jadi korban kecelakaan Lion Air JT 610," ujar Sri Mulyani.
BACA: Basarnas Libatkan Nelayan Cari Lion Air JT 610
Sri Mulyani mengatakan para pegawainya saat itu bangun dini hari demi terbang menuju Pangkal Pinang, Bangka. Kota tersebut, ujar dia, adalah tempat penugasan mereka di Kemenkeu. "Mereka kembali ke tempat tugas demi berbakti bagi negeri."
Para pegawai Kemenkeu itu terdiri atas 12 orang pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan dua lainnya adalah pasangan dari pegawai DJP yang merupakan pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; enam orang merupakan pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan; dan tiga orang merupakan pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Nama pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang tercatat sebagai penumpang pesawat naas itu antara lain Pemeriksa Pajak Muda KPP Pratama Bangka Pratomo Wira Dewanto, Kepala Seksi KPP Pratama Bangka Hesti Nuraini, AR KPP Pratama Bangka Maria Ulfa, Rivandi Pranata, dan Junior Priadi. Selanjutnya, AR KPP Pratama Pangkalpinang Nicko Yogha Marenta Utama, Achmad Sukron Hadi, serta Tri Haska Hafidi. Selain itu, tercatat juga Kepala Seksi KPP Pratama Pangkalpinang Firmansyah Akbar, Raden Roro Savitri Wulurastuti, dan Ari Budiastuti; serta Kepala Subbagian KPP Pangkalpinang I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia.
Adapun nama pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam penerbangan itu antara lain Kepala Seksi Kantor Wilayah DJPB Bangka Belitung Abdul Khaer, Eko Sutanto, dan M. Fadillah; Kepala Subbagian KPPN A1 Pangkalpinang Joyo Nuroso; Kepala Subbagian Kantor Wilayah DJPB Bangka Belitung Bambang Rozali Usman, serta Akhmad Endang Rokhmana.
Berikutnya, pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam penerbangan itu antara lain Kepala KPKNL Pangkalpinang Reni Ariyanti, serta Kepala Seksi KPKNL Pangkalpinang Dwinanto dan Muhammad Jufri.
Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Jakarta - Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. "Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di sekitar Karawang, jawa Barat," ujar Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro . Pesawat tersebut jatuh di koordinat koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.
Danang mengatakan pesawat itu berjenis Boeing 737 MAX 8 keluaran tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 . "Pesawat dinyatakan laik operasi," kata dia. Pesawat itu tercatat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi. Dalam penerbangan ini juga ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.