Ada juga @danrem berkomentar, "2004 Aceh kl. 150 ribu orang meninggal dan hilang. 2006 Yogya 6200+, Mentawai 430, Pangandaran 750, Kebumen, Bengkulu, Tasik, dll. Jangan hanya nyinyir tak jelas jika tak bisa bicara dgn fakta."
Infografis: Detail Jatuhnya Pesawat Baru Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang
Sebelumnya pelaksana tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu, mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto yang terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. "Kami mengimbau warganet untuk tidak menyebar informasi hoaks," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Oktober 2018.
Ferdinandus meminta warganet tidak menyebarkan informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang. Kominfo mengimbau agar informasi dan foto-foto tersebut tidak disebarkan lewat media apa pun, termasuk media sosial.
Kementerian Kominfo juga mengingatkan setiap aktivitas di ruang siber, termasuk mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat informasi hoaks, diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik.
Ketika dikonfirmasi, Mustofa membantah cuitannya soal kedatangan pesawat Lion Air di Bandara Halim Perdana Kusuma merujuk pada pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Ia mengaku cuitan tersebut diperuntukkan kepada rekan komunitasnya.
Meski begitu, Mustofa tak menjelaskan secara spesifik komunitas apa yang dimaksud. "Lion sendiri juga mengumumkan info itu, kalau soal yang dimaksud Lion yang kecelakaan. Saya punya kode komunikasi dengan komunitas saya. Melalui Twitter, maka saya tidak nulis Lion JT 610," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin malam, 29 Oktober 2018.
Lebih jauh Mustofa mengaku sengaja menghapus cuitannya tersebut lantaran khawatir menimbulkan kesalahpahaman, mengingat pihak Lion Air mengumumkan salah satu pesawatnya jatuh. Mustofa mengaku cuitan tersebut ditujukan untuk rekan-rekan komunitasnya.
Baca: Pesawat Lion Air Jatuh, Bersertifikat Layak Terbang hingga 2019
"Saya ada kode ke temen komunitas untuk urusan penerbangan. Itu urusan jemputan di Soeta dan janjian ketemuan di Halim. Dua kepentingan berbeda," kata dia. Mustofa menilai netizen yang memprotes cuitannya merupakan orang-orang yang gemar menggoreng isu-isu."itu yang protes adalah anonim. Mereka tukang goreng," ujarnya.
KODRAT SETIAWAN
Simak berita lainnya terkait Lion Air hanya di Tempo.co.
Keterangan
Pada hari Selasa, 30 Oktober 2018, pukul 6.50 WIB, berita ini telah dilengkapi dengan konfirmasi narasumber yang bersangkutan. Tambahan konfirmasi ditempatkan di akhir tulisan. Terima kasih.