TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan saat ini sudah ada tiga maskapai yang melayani penerbangan Samarinda dari Bandara APT Pranoto ke berbagai kota. Maskapai tersebut antara lain, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Express Air.
BACA: 3 Aksi Mogok Kerja Petugas Bandara Berdampak Fatal
"Sebagaimana arahan Presiden untuk segera menambah rute-rute penerbangan dari dan ke Samarinda. Sampai saat ini dilaporkan sudah ada tiga maskapai yang ingin mengisi rute baru tersebut," kata Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 28 Oktober 2018.
Budi Karya menjelaskan, maskapai Lion Air akan melakukan penerbangan perdana dengan rute dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar menuju ke Bandara APT Pranoto Samarinda. Kemudian, Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Samarinda.
BACA: Aksi Mogok Kerja, 184 Penerbangan di Bandara Brussels Dibatalkan
Selanjutnya, Express Air tidak ketinggalan akan segera melakukan penerbangan perdana dari Yogyakarta ke Samarinda. "Persiapan-persiapan izin penerbangan dari dan ke Samarinda sedang dikoordinasikan internal di Ditjen Perhubungan Udara," tutur Budi Karya.
Sebelumnya, dalam peresmian Bandara Aji Pangeran Tumenggung atau APT Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo menanyakan rute dari bandara tersebut. Ternyata belum ada rute dari Samarinda menuju Jakarta ataupun kota besar lainnya.
Saat itu, Jokowi langsung memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya untuk segera membuka rute tersebut. Budi Karya menyanggupi menyediakan rute tersebut dalam waktu satu setengah bulan. Namun, Jokowi menolak hal tersebut Dia memerintahkan, agar rute Samarinda ke Jakarta, Surabaya dan sebaliknya disediakan dalam waktu dua minggu.
Jokowi juga memerintahkan Budi Karya, untuk memperluas terminal Bandara APT Pranoto. Saat ini bandara tersebut seluas 12.000 meter persegi. Jokowi meminta terminal bandara tersebut diperbesar hingga 36.000 meter persegi.
Bandara APT Pranoto dibangun atas inisiatif Pemerintah Daerah Kalimatan Timur. Pembangunan bandara tersebut Rp 1,8 triliun menggunakan APBD dan APBN.