TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden dari nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan saat ini di bidang ekonomi, kolaborasi menjadi hal yang tak bisa dihindari. Adapun prinsip-prinsip kolaborasi tersebut bisa dikembangkan dengan menggunakan model sharing economy atau ekonomi berbagi.
Baca: Kampanye di Tegal, Sandiaga Senam Dua Jari Bareng Emak-emak
Prinsip kolaborasi inilah yang dalam bahasa Sandiaga merupakan konsep ekonomi yang disebut sebagai ekonomi jaman now. "Karena ke depan, itu adalah kolaborasi, ngga hanya bisa maju sendiri. ini yang disebut sebagai ekonomi jaman now, yaitu sharing economy," kata Sandiaga ditemui usai menjadi pembicara dalam sebuah talkshow bertema "Startup Bisnis untuk Kaum Millenial" di Kinanthi Building, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Menurut Sandiaga, konsep sharing economy atau ekonomi berbagi sebetulnya telah dimiliki oleh Indonesia bahkan sebelum konsep tersebut banyak diperbincangkan seperti saat ini. Menurut Sandi, konsep tersebut telah tertuang dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, menurut Pasal 33 Undang-Undang 1945, bahwa hajat hidup orang banyak harus disusun sebagai usaha bersama. Dengan melihat hal ini, menurut dia, sharing economy sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia.
"Jadi ini bapak pendiri bangsa itu berbicara, bung Hatta bicara seperti itu, pak Soekarno juga bicara seperti itu, mereka sudah menebak dari jauh hari, sharing ekonomi itu lebih cocok. Ekonomi kita disusun sebagai usaha bersama dengan berasaskan kekeluargaan," kata dia.
Selain itu, Sandi berujar bahwa salah konsep sharing economy tersebut bisa tergambar melalui start up. Menurut dia, melalui salah satu ekosistem start up yakni coworking space, para pemain start up tersebut bisa saling berbagi ide dan membangun jaringan untuk membangun ekonomi yang berbasis platform digital.
Dalam posisi inilah menurut Sandiaga, sebagai sebuah sharing ekonomi yang berbasis kolaborasi. "Masukan di coworking space, bukan hanya tempatnya tetapi juga ideanya. Coworking itu menyebabkan banyak orang bisa sharing dan menemukan ide-ide baru," tutur dia.
Ke depan, dengan adanya kolaborasi ia berharap ekonomi bisa menjadi lebih kuat dan tidak loyo. Karena tanggung jawab untuk mengembangkan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan bukanya hanya tugas pemerintah tapi semua pihak.