TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil meminta para aparatur sipil negara atau ASN atau PNS, untuk berperilaku seperti air yakni mengalir mengikuti bentuk.
BACA: Soal Pembakaran Bendera di Garut, Ridwan Kamil: Tetap Tenang
"Seperti halnya dengan perkembangan zaman saat ini, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga ASN juga harus melek teknologi dan beradaptasi dengan perubahan zaman," katanya membuka Seminar "Shifting Bureaucracy" yang menghadirkan Rhenald Kasali sebagai pembicara di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu, 24 Oktober 2018.
Maka dengan berjalannya waktu, Gubernur Emil mengatakan Pemprov Jawa Barat akan melakukan perubahan pola pikir dimana ASN didorong untuk mampu berinovasi, berkolaborasi, dan melakukan desentralisasi. Sehingga memudahkan ASN berinteraksi dengan masyarakat melalui kemajuan teknologi dalam meningkatkan pelayanan.
"Dengan konsep seperti ini pelayanan akan lebih lancar, warga tidak harus mendatangi kantor-kantor pemerintahan," tutur Ridwan Kamil.
BACA: Soal Meikarta, Ridwan Kamil Siapkan Jadwal Panggil Pemkab Bekasi
Menurut Emil, tiga kunci utama ASN untuk melakukan 'shifting' adalah berintegritas, melayani dengan hati, dan profesional. Penulis Buku "The Great Shifting" yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rhenald Kasali di akhir paparannya memberikan tips bagaimana ASN bisa mengikuti zaman. Pertama, mengubah mindset. Kedua, mengusahakan semua untuk 'paperless' dan berbasis teknologi informasi.
"Dengan begitu akan memangkas waktu, hemat, dan mengurangi kesalahan," katanya. Ketiga, menurut Rhenald adalah dengan deregulasi. "Kurangi penerbitan peraturan-peraturan. Buatlah masyarakat paham dan jaga mereka untuk melakukan prinsip-prinsip bermasyarakat," katanya.
Tak kalah penting untuk dilakukan birokrat adalah untuk menyederhanakan SOP. "Keempat, berilah ruang untuk ASN melakukan inovasi," kata Ridwan Kamil. Pada kesempatan ini, Gubernur Emil menyerahkan Bantuan Riset Edukasi Pada Penerima Bantuan Riset Edukasi jenjang S-3 dan menerima Hasil Implementasi Riset Program 300 Doktor Provinsi Jawa Barat.
ANTARA