Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPJS Kesehatan Singkawang Alami Defiist Berulang, Ini Besarannya

image-gnews
Iuran BPJS Kesehatan Diusulkan Naik 43 Persen
Iuran BPJS Kesehatan Diusulkan Naik 43 Persen
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Kepala Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan Singkawang, Novi Kurniadi mengatakan, setiap tahunnya pihaknya selalu mengalami defisit. Data kolektibilitas iuran sejak awal tahun hingga akhir September ini menyebutkan pendapatan BPJS Kesehatan Singkawang mencapai Rp 100,86 miliar.

Baca: Urusan Defisit BPJS sampai ke Presiden, Jokowi: Kebangetan

"Dari data kolektibilitas iuran periode Januari hingga September 2018, pendapatan BPJS Kesehatan Cabang Singkawang yang melingkupi Kota Singkawang, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang adalah sebesar Rp 100.861.770.230," kata Novi, di Singkawang, Senin, 22 Oktober 2018.

Novi menjelaskan, pendapatan ini termasuk juga di dalamnya piutang dan hasil pembayaran iuran mulai dari ASN, Polri, TNI, peserta JKN-KIS mandiri, hingga peserta penerima bantuan iuran yang masing-masing dianggarkan oleh pemerintah daerah. Adapun dari pendapatan itu, realisasi penerimaan baru mencapai Rp 72,3 miliar per September 2018. "Artinya kolekbilitas iuran yang didapat dari seluruh peserta JKN-KIS baru sebesar 72 persen," tuturnya.

Sementara realisasi beban pelayanan kesehatan langsung saat ini di biayai BPJS Kesehatan Cabang Singkawang adalah sekitar Rp 168 miliar. "Angka realisasi beban ini belum termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama yakni di puskesmas-puskesmas yang rasio klaimnya mencapai 168 persen," kata Novi. "Sehingga kondisi pendapatan dan realisasi beban yang sudah dilakukan ibarat pepatah besar pasak dari pada tiang."

Untuk menambah defisit anggaran ini, kata Novi, pihaknya terus melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kolektibitas iuran dari peserta. Hal ini dilakukan mulai dengan bantuan kader JKN, kejar tagihan hingga penagihan melalui telepon (Tele-Collecting). 

BPJS Kesehatan juga melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap perusahaan maupun badan usaha bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri di setiap daerah dan perluasan kepesertaan dengan harapan iuran yang masuk lebih besar dan dapat mengurangi defisit yang selalu terjadi. "Tele-Collecting artinya kita dari pegawai BPJS yang menelpon peserta JKN-KIS khususnya yang menunggak pembayaran iuran dalam jangka waktu 1-3 bulan," kata Novi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk menangani tunggakan di atas 3 bulan ke atas, menurut Novi, BPJS Kesehatan akan meminta bantuan dari kader JKN atau melakukan pemeriksaan kepatuhan dengan Kejaksaan. "Ke perusahaan yang menunggak iuran BPJS hingga rekonsiliasi iuran," katanya.

Terkait dengan tunggakan pembayaran iuran ini pula, BPJS Kesehatan Singkawang terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan tepat waktu dalam membayar iuran BPJS demi kelangsungan layanan kesehatan dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. "Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran iuran inilah yang senantiasa kita gaungkan demi keberlangsungan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Singkawang dan Indonesia pada umumnya," katanya.

Baca: Defisit BPJS Kesehatan, DPR: Jokowi Semestinya Tak Cuci Tangan

Terkait defisit BPJS Kesehatan ini, Novi menyebutkan, saat ini jumlah peserta mandiri JKN-KIS yang menunggak di wilayah tersebut berjumlah sebanyak 112.785 jiwa. Rinciannya adalah, Kota Singkawang 20.058 jiwa, Kabupaten Sambas 68.940 jiwa dan Bengkayang 23.787 jiwa.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.


Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

7 hari lalu

Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.


Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

12 hari lalu

Suku Baduy, JKN Mempermudah Menjangkau Akses Kesehatan
Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.


BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

14 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

17 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

22 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

22 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

23 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.


Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

24 hari lalu

Suasana Rumah Sakit Unpad. Foto : Unpad
Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

25 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.