TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari CSA Research Reza Priyambada memperkirakan pada pekan depan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan bergerak dalam kisaran level support 5.665-5.715 dan level resisten berada di 5.865-5.882. Reza mengatakan merujuk pada analisa teknikal, pola hammer terlihat masih berada di area bawah (lower) pada indikator Bollinger band sedangkan MACD bergerak naik tipis dan indikator RSI, Stochastic, and William’s %R berada di atas area oversold.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Bergerak Menguat Hari Ini
"Mulai adanya kenaikan diharapkan dapat mempertahankan laju IHSG di zona hijaunya. Tentunya diharapkan sejumlah sentimen positif masih ada untuk mendukung kenaikan tersebut," kata Reza dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad, 21 Oktober 2018.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatat Jumat lalu IHSG ditutup positif dengan peningkatan sebesar 1,40 persen ke level 5.837,29 poin dari 5.756,49 poin dibandingkan pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar juga meningkat 1,49 persen ke posisi Rp 6,599.76 triliun dari Rp 6,502.62 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 1,2 triliun di sepanjang pekan ini dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp 56,51 triliun. Sedangkan, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami peningkatan 1,77 persen menjadi 359,09 ribu kali transaksi dari 352,86 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian sepekan terakhir mengalami perubahan sebesar 12,15 persen menjadi Rp 6,19 triliun dari Rp 7,05 triliun sepekan sebelumnya. Adapun untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 25,02 persen menjadi 8,40 miliar unit saham dari 11,21 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.
Reza mencatat perdagangan IHSG di pekan kemarin menguat 0,43 persen atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang melemah 4,09 persen. Adapun high level yang diraih mencapai 5832,93 di bawah sebelumnya di 5982,06 dan level terendah yang dicapai mencapai 5669,72 dari sebelumnya 5706,40.
Namun demikian, Reza mengatakan, kenaikan mingguan yang terjadi tidak diikuti dengan kenaikan volume beli sehingga dapat rawan berbalik melemah. Diharapkan di pekan depan, aksi jual dapat lebih berkurang yang diikuti oleh adanya sejumlah sentimen positif untuk mempertahankan kenaikan lanjutan dari IHSG.
"Tetap mewaspadai terhadap sentimen yang dapat membuat laju IHSG kembali melemah," kata dia.