TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih akan terkoreksi secara wajar. Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan dapat bertahan di atas support 5.813-5.828 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.868-5.882.
Baca: Isu Perang Dagang AS -Cina Kembali Tekan IHSG dan Rupiah
"Pelemahan IHSG hampir menutup utang gap di kisaran 5.800-5.819. Diperkirakan aksi jual masih terjadi di akhir pekan menyusul masih adanya kecenderungan pergerakan negatif dari sejumlah bursa saham global," kata Reza kepada Tempo, Jumat, 19 Oktober 2018.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 18 Oktober 2018 IHSG ditutup melemah. Indeks acuan tercatat melemah 0,4 persen atau 23,38 poin ke level 5.845,24 pada penutupan sesi perdagangan kedua.
Reza berharap aksi ambil untung tidak banyak banyak terjadi. Sehingga bisa membantu mempertahankan posisi IHSG. Reza juga meminta kepada para investor untuk tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan dari analisa tenikal IHSG diperkirakan terjadi koreksi wajar. Hal ini terlihat dari adanya pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5818.515 hingga 5791.789. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5865.378 hingga 5885.515.
Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Pelaku Pasar Tunggu Respons BI
Berdasarkan indikator, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
BISNIS