TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bungah karena perhelatan pertemuan IMF - Bank Dunia di Bali mendapat komentar positif dari negara-negara peserta. Menurut Luhut seluruh rangkaian perhelatan AM IMF-WB berjalan sangat baik dan tidak ada hambatan yang berarti.
Baca: Bos IMF Sebut Perekonomian RI Luar Biasa, Ini Sebabnya
Salah satu yang Luhut banggakan adalah keberhasilannya mengajak Bos IMF dan Bank Dunia untuk menggunakan taksi selama hajatan besar di Bali tersebut. "Saya juga senang Pak Jim dan Bu Lagarde telah alami pengalaman untuk naik taksi di Indonesia selama mereka tinggal di sini," ujar Luhut, seperti dikutip dari pernyataan resminya, Senin, 15 Oktober 2018.
"Karena Mercedes Benz E200 yang digunakan adalah taksi yang disewa dan kami ubah sedikit tampilannya sehingga terlihat lebih mahal mobilnya," kata Luhut.
Komentar positif menanggapi acara tahunan itu, kata Luhut, juga diterima di antaranya dari para peserta yang hadir. "Kita sejauh ini telah menerima komentar yang baik dari peserta dan pihak-pihak yang hadir di sini. Kami tidak menemukan hambatan yang mengganggu acara utama, acara paralel, dan acara tuan rumah," kata Luhut
Luhut yang juga merupakan ketua panitia kegiatan tersebut menjelaskan keberhasilan ini merupakan bukti konkret komitmen bersama seluruh stakeholder pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan kuat Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kesuksesan ini mendemonstrasikan kemampuan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Indonesia mampu menyelenggarakan acara secara simultan di tengah penanganan bencana," ujarnya.
Pertemuan IMF - Bank Dunia yang diselenggarakan di Indonesia, diyakini Luhut, akan terus dikenang oleh dunia. Sebab, acara tersebut menjadi perhelatan AM IMF-WB terbesar sepanjang sejarah. Ia menjelaskan jumlah delegasi dan peserta yang hadir dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 mencapai 36.669 orang.
Sementara itu Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan Indonesia sukses menyelenggarakan acara pertemuan tahunan tersebut dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi para delegasi. Menurut dia, persiapan selama tiga tahun yang dilakukan masyarakat Indonesia setelah terpilih sebagai tuan rumah pergelaran acara pada 2015, tidak sia-sia.
"Terimakasih Indonesia untuk jerih payahnya! Saya berusaha keras untuk mencegah keraguan apapun. Saya bilang Indonesia yes! Beberapa orang yang hadir di sini mulai bekerja gila-gilaan sejak tiga tahun lalu," kata Lagarde.
Sementara itu, Presiden Bank Dunia Kim Yong Jim menyampaikan apresiasinya karena Indonesia mampu mengakomodir acara berskala internasional tersebut dengan sangat baik sambil mengurusi wilayah-wilayahnya yang terkena bencana alam di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat dengan sangat baik dan cepat. Menurut dia, Indonesia memiliki ketahanan dan semangat yang tinggi.
Baca: IMF Ingatkan Pemerintah soal Tekanan Defisit Transaksi Berjalan
"Kita dari World Bank senang bisa temukan hasrat semacam ini, sehingga kita respon dengan US$ 1 miliar sebagai suplemen rehabilitasi dan rekonstruksi jaga ketahanan di Sulawesi dan Lombok," kata Jim.
Simak berita menarik lainnya terkait IMF hanya di Tempo.co.