TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Vietnam untuk tidak lagi membeli bibit lobster dan lobster bertelur dari Indonesia. Hal itu Susi sampaikan dalam pertemuannya dengan Deputy Minister of Agriculture and Rural Development Vietnam, Hoàng Vn Thng di Bali.
BACA: Susi Pudjiastuti Tawarkan Kerja Sama Pengolahan Ikan pada Vietnam
"Karena masih tingginya permintaan dari Vietnam, banyak pengepul Indonesia yang melakukan penyelundupan. Padahal kegiatan ini sangat mengancam keberlanjutan lobster di alam," ujar Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 14 Oktober 2018.
Susi menjelaskan bibit lobster tersebut, belum dapat dikembangkan dengan artificial breeding, kecuali lobster air tawar yang dapat dikembangkan dengan aquaculture. Menurut Susi, lobster yang boleh dibeli adalah yang berukuran di atas 200 gram per ekor dan tidak dalam kondisi bertelur.
Pengambilan bibit lobster, kata Susi, telah mengurangi produksi lobster di Indonesia. “Puluhan tahun lalu dalam satu tahun tangkapan lobster bisa mencapai puluhan ribu ton, namun saat ini tinggal sekitar satu ribu ton saja. Habis lobsternya,” kata Susi.
BACA: Jokowi Ingin Industri Lokal Ekspor Alat Kesehatan ke Vietnam
Susi tidak ingin nasib lobster seperti ikan sidat yang saat ini telah masuk Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora atau CITES. Hal tersebut dikarenakan pengambilan bibit yang membabi buta, sehingga membuatnya punah.
Terkait hal tersebut, Hoàng Vn Thng berjanji bahwa pemerintah Vietnam akan memberikan sosialisasi kepada daerah-daerah yang masih membeli bibit lobster dan mengarahkan mereka untuk berpindah pada usaha lainnya. “Saya pikir nanti kita perlu membuat lebih banyak pertemuan lagi antara dua belah pihak, dan nanti bisa bicarakan lebih lanjut masalah ini,” tutur dia.
Sebelumnya, Susi dan Hoàng Vn Thng, melakukan pertemuan bilateral di di Ayodya Resort, Bali, pada Jumat, 12 Oktober 2018. Susi Pudjiastuti menawarkan kerja sama berupa investasi di sektor pengolahan perikanan di Indonesia.