TEMPO.CO, Nusa Dua - Bank Indonesia akan memberikan dukungan teknis dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah kepada Centrale Bank Van Suriname atau Bank Sentral Suriname. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal mengatakan dukungan kepada Bank Sentral Suriname akan diberikan berupa pelatihan peningkatan kapasitas pegawai.
Baca juga: Bank Indonesia Tegaskan Pentingnya Memanfaatkan Big Data
"Dukungan capacity building akan diberikan berupa partisipasi/ keikutsertaan dalam program lokakarya/seminar internasional, kunjungan studi ke BI dan knowledge sharing dalam bentuk video conference," kata Agusman seperti dijelaskan dalam keterangan tertulisnya di Nusa Dua, Bali, Jumat, 12 Oktober 2018.
Adapun kesepakatan tersebut diambil di sela-sela acara Pertemuan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali. Kesepakatan tersebut dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi dan Gubernur Bank Sentral Suriname, Glenn H. Gersie.
Agusman menjelaskan kesepakatan tersebut diambil setelah Bank Sentral Surimane meminta Bank Indonesia untuk memberikan dukungan mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Agus melanjutkan selain Bank Indonesia ada pula Otoritas Jasa Keuangan yang akan memberikan pelaksanaan dukungan peningkatan kapasitas tersebut. Hal ini dilakuan karena topik mengenai ekonomi dan keuangan syariah juga berkaitan dengan bidang dan tugas dari Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, BI akan memberikan dukungan teknis dalam topik mengenai kebijakan moneter, statistik makroprudensial dan moneter, serta instrumen bank sentral berupa likuiditas syariah jangka pendek dan instrumen lainnya.
Di bidang pembelajaran, sebagai anggota negara-negara South East Asian Central Banks (SEACEN), BI akan berusaha memberi kontribusi dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Bank Sentral di negara-negara CMLV (Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam).
Agus menuturkan pemberian dukungan teknis dalam bentuk pembelajaran merupakan salah satu bentuk koordinasi yang dapat dilakukan antarnegara, dalam hal ini antar bank sentral. Seperti terus ditekankan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, koordinasi dan kerja sama antarnegara merupakan kunci menghadapi berbagai tantangan global saat ini.
"Permintaan capacity building dari Suriname disambut baik oleh Bank Indonesia, sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah, tak hanya di Indonesia namun juga di dunia," kata Agus yang juga menjadi Juru Bicara Pertemuan IMF-World Bank 2018.