TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana mengatakan jika kuota CPNS Diaspora tidak diminati, maka ada dua rencana. Pertama, akan tetap dibiarkan kosong. "Atau diberikan ke pelamar umum," kata dia kepada Tempo, Jumat, 12 Oktober 2018.
Baca juga: Ini Kuota Pendaftaran CPNS 2018 untuk Jakarta dan Sekitarnya
Bima menjelaskan kursi tersebut tidak akan diberikan kepada pekerja honorer. Alasannya, pekerja honorer sudah memiliki jalur tersendiri untuk mengikuti CPNS.
Sebelumnya, peminat Diaspora tercatat 52 orang. Padahal penyandang disabilitas, putra/putri Papua, dan honorer diminati oleh ribuan peminat.
Pendaftaran CPNS 2018 secara online melalui portal pendaftaran SSCN, https://sscn.bkn.go.id, telah dimulai sejak 26 September. Kemudian, Panselnas telah memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran melalui portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN), https://sscn.bkn.go.id, dari jadwal semula ditutup pada 10 Oktober, menjadi 15 Oktober mendatang.
Sampai dengan 11 Oktober pukul 16.00 WIB, jumlah pelamar yang selesai mendaftar mencapai 2,57 juta orang, dari total akun pelamar sebanyak 4,14 juta orang.
Para pelamar CPNS, harus melewati salah satu tahapan terpenting sebelum mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang harus dilalui yaitu seleksi administrasi. Mereka yang dinyatakan lulus seleksi administrasi inilah berhak mengikuti SKD.
Berdasarkan data Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN), formasi umum paling banyak menyedot jumlah pelamar, jumlahnya mencapai 2,55 juta orang yang sudah selesai mendaftar.
Setidaknya ada 5 instansi yang menyedot jumlah pelamar CPNS terbanyak. Adapun urutannya sebagai berikut:
1. Kementerian Hukum dan HAM: 410.988 orang
2. Kementerian Agama: 219.808 orang
3. Kejaksaan Agung: 47.241 orang
4. Kementerian Ristekdikti: 47.093 orang
5. Kementerian Perhubungan: 34.515 orang