TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar hari ini enggan menanggapi soal batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis premium. Ia menyebutkan hanya mau membicarakan soal informasi terbaru terkait bencana di Sulawesi Tengah.
Baca: Elektabiitas Jokowi Bisa Terpengaruh Akibat Tak Tegas soal BBM
"Hari ini kita bicara tentang Palu, kemudian tentang green diesel," kata Arcandra usai salat Jumat, di Gedung Kementerian ESDM, Jumat 12 OKtober 2018. Sebelumnya ia diberondong soal dua pernyataan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang bertolak belakang hanya dalam selang waktu 30 menit.
Arcandra juga enggan menanggapi apakah dua pengumuman dari Menteri Jonan menunjukkan bahwa selama ini koodinasi internal kementerian dan kabinet sangat buruk. "Ya sudah baik ya, hari ini cukup. Nanti ya. tunggu lah".
Pada Rabu lalu, Menteri Jonan menyatakan pemerintah berencana mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM Premium menjadi Rp 7.000 per liter. Namun selang setengah jam kemudian Jonan mengoreksi pernyataannya dan menyampaikan kenaikan harga BBM premium dibatalkan.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan pemerintah belum menaikkan harga BBM Premium. "Jadi kami baru tahu tadi setelah Pak Jonan sampaikan pengumuman bahwa akan naik dan kemudian kami tanyakan Menteri Rini, apakah bisa dilaksanakan atau tidak, Menteri Rini melakukan crosscheck dengan Pertamina dan sampaikan bahwa kami tidak siap untuk menaikkan dua kali dalam satu hari," kata Fajar saat menggelar konferensi pers di Indonesia Paviliun, Nusa Dua, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyebutkan kisruh pengumuman rencana kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis premium dan kemudian dibatalkan oleh pemerintah kemarin. Ia khawatir tidak kompaknya suara dalam satu kabinet malah akan merugikan Presiden Jokowi.
Hendri mengingatkan, khususnya terkait kebijakan kenaikan harga BBM akan mempengaruhi secara tak langsung terhadap elektabilitas Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. "Dampak langsung mungkin tidak. Tapi kalau sering miskomunikasi antar pejabat pemerintah, dan itu banyak diingat masyarakat, bisa jadi mempengaruhi," katanya, Rabu, 10 Oktober 2018.
Baca: Jokowi Batalkan Kenaikan Harga BBM Premium karena Rakyat Kecil?
Oleh karena itu, Hendri meminta pemerintah Jokowi bisa menyamakan pendapat dulu sebelum memutuskan kebijakan. "BBM ini hal penting, pengaruhnya besar, ya. Jangan lagi lah miskomunikasi, ini sudah sering," ucapnya.
DIAS PRASONGKO