TEMPO.CO, Nusa Dua - Pidato Presiden Joko Widodo alias Jokowi dipuji banyak pihak, tak terkecuali oleh Direktur International Monetery Fund atau IMF, Christine Lagarde dan juga President World Bank atau Bank Dunia, Kim Yong Jim. Pidato Jokowi yang disampaikan dalam acara Plennary Meeting, Pertemuan IMF-World Bank di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat, 12 Oktober 2018 itu mengibaratkan kondisi ekonomi global sama seperti serial televisi Game of Thrones.
Baca: Jokowi: Kondisi Ekonomi Global Seperti Serial Game of Thrones
Dalam pidatonya, Kim Yong Jim mengapresiasi pidato Presiden Jokowi. "Saya akui ketika mendengar Pidato Presiden Jokowi saya pikir sebaiknya kami pulang saja, karena tidak bisa menyampaikan pidato yang baik seperti itu," kata Kim dalam pidatonya di hadapan seluruh delegasi dan peserta Pertemuan IMF-World Bank.
Kim bahkan memuji persiapan Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan agenda pertemuan ini di Bali. Apalagi, persiapan pertemuan itu sempat terkendala adanya bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan juga Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.
Tak hanya Kim, Christine Lagarde pun menyampaikan apresiasi dan sambutan baiknya terhadap pidato Presiden Jokowi. Menurut Lagarde, sambutan Presiden Jokowi mampu menyampaikan kondisi ekonomi dunia saat ini dengan baik. "Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas penyampaian pidatonya yang sangat baik. Kami kurang berhasil dalam menyampaikan (pesan) yang sama," kata Lagarde.
Berdasarkan pantaun Tempo, saat Presiden Jokowi membacakan pidatonya, Christine Lagarde sempat tersenyum. Bahkan Kim Young Jim terlihat sempat tertawa menyaksikan pidato Presiden Jokowi yang menyamaan kondisi ekonomi global seperti dalam serial Games of Thrones. Selain itu, usai Jokowi menyampaikan pidatonya, para hadirin yang hadir pun berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kondisi ekonomi global saat ini seperti dalam serial Game of Thrones. Menurut dia, dalam serial ini beberapa great houses dan great family bertarung hebat antara satu dengan lainnya, memperebutkan kekuasaan untuk mengambil alih kembali The Iron Throne.
Perebutan kekuasaan itu, kata Jokowi, seperti roda yang berputar sehingga menimbulkan great house yang berjaya tetapi ada juga yang mengalami kesulitan. Namun, para great houses tersebut lupa bahwa tatkala sibuk bertarung seru dengan yang lain mereka tidak sadar akan adanya ancaman besar dari utara.
Perebutan kekuasaan itu, kata Jokowi, seperti roda yang berputar sehingga menimbulkan great house yang berjaya tetapi ada juga yang mengalami kesulitan. Namun, para great houses tersebut lupa bahwa tatkala sibuk bertarung seru dengan yang lain mereka tidak sadar akan adanya ancaman besar dari utara.
Karena itu, Jokowi mengatakan, kondisi ekonomi global saat ini mirip dengan apa yang terjadi dalam serial Game of Thrones. Di dunia nyata, kondisi itu serupa dengan kondisi saat ini yang mana balance of power atau aliansi antar negara negara maju sepertinya tengah mengalami keretakan, lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadi banyak masalah. Seperti peningkatan drastis harga minyak dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami oleh negara emerging market.
Baca: Pidato Lengkap Jokowi Soal Game of Thrones di Pertemuan IMF
Pertarungan tersebut menimbulkan adanya negara yang mengalami dan menikmati pertumbuhan pesat, namun di banyak negara terdapat pula pertumbuhan yang lemah atau tidak stabil. Selain itu, perang dagang semakin marak, dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang, banyak negara juga mengalami tekanan pasar yang besar. "Dengan banyak masalah perekonomian dan kondisi dunia yang demikian, sudah cukup bagi kami untuk mengatakan bahwa winter is coming (seperti dalam serial)," kata Jokowi.