TEMPO.CO, Bali - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan beberapa hasil kesepakatan atau perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Vietnam. Kesepakatan perjanjian bilateral tersebut dilakukan setelah sebulan sebelumnya Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyn Xuân Phúc pada September 2018.
Baca juga: Jokowi Berharap Indahnya Bali Hasilkan Kejernihan Hati IMF
"Saya dan PM Vietnam baru saja lakukan perjanjian bilateral. Persis satu bulan lalu kami bertemu di Hanoi. Ini mencermikan hubungan bilateral yang didasarkan kemitraan strtegis Indonesia dan Vietnam," kata Jokowi saat mengumumkan kepada media di sela Pertemuan IMF-World Bank di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat, 12 Oktober 2018.
Menurut Jokowi, ada beberapa kesepakatan yang diteken dalam pertemuan itu. Berikut hasil kesepakatan antara Indonesia dan Vietnam.
1. Kami sepakat dan apresiasi atas kerja sama mengatasi hambatan ekspor otomotif Indonesia ke Vietnam.
2. Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa ada keinginan pengusaha Indonesia untuk menjajaki peluang pasar baru di Vietnam untuk produk-produk farmasi dan alat kesehatan.
3. Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat untuk terus melakukan pertemuan guna mencari solusi yang saling menguntungkan mengenai negosiasi delimitasi zona ekonomi eksklusif (ZEE). Kedua negara sepakat untuk mendorong tim perundung.
4. Pemerintah Indonesia mendorong Pemerintah Vietnam untuk segera mempercepat implementasi Undang-Undang mengenai Perikanan (Fishing) yang telah ditanda tangani sebelumnya.
5. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Vietnam sepakat untuk terus berkontribusi dalam pengembangan konsep kerja sama Indopasifik yang mengedepankan negara-negara ASEAN sebagai pusatnya.