TEMPO.CO, Nusa Dua -- Gempa Situbondo pada Kamis dini hari, 11 Oktober 2018, juga dirasakan para peserta Pertemuan Tahunan IMF - World Bank di Bali. Elisa Valenta, misalnya, wartawan yang menginap di Hotel Core, Jalan Pratama, Benoa, Badung, Bali terkejut ketika gampa terjadi. Ia bersama temannya segera berlari meninggalkan kamar.
Baca juga: Gempa Situbondo Magnitudo 6,4 Dirasakan Sebagian Wilayah di Jawa Timur
"Tamu lain banyak yang tidak turun," kata Elisa. Kamar tempatnya menginap berjarak sekitar 2,8 kilometer dari Bali Internasional Convention Center, tempat acara IMF - WB banyak diselenggarakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,4 berpusat di 61 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur. Gempa terjadi pukul 01.44 WIB atau 01.44 WITA. "Kedalaman 10 kilometer tidak berpotensi tsunami, " seperti dikutip dari Twitter resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Di Bali gempa tersebut terasa cukup besar. Panitia Nasional IMF-WB belum memberikan keterangan resmi mengenai bencana ini.
Gempa tersebut juga terasa di sebagian wilayah Jawa Timur. "Gempa sangat terasa," kata Dian, warga Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang.
Gempa juga dirasakan hingga di Banyuwangi. "Guncangannya sangat keras," kata Umi, warga Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi Kota. Tidak hanya warga Lumajang dan Banyuwangi saja yang merasakan getaran gempa tersebut
Warga di wilayah selatan Jawa Timur lainnya juga merasakan getaran Gempa Situbondo tersebut. Pipin, warga Sawojajar, Kota Malang cepat-cepat menyambar dan menggendong bayinya yang baru berumur satu bulan. Warga Surabaya juga merasakan getaran gempa tersebut. "Surabaya juga merasalan gempa tersebut," kata Findica, warga Lumajang yang berdomisili di Surabaya ini.
DAVID PRIYASIDHARTA