Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, sudah tiga daerah yang menawarkan wilayahnya menjadi embarkasi haji untuk mendukung pemberangkatan haji dari bandara Kertajati, yakni Indramayu, Sumedang, serta Majalengka. “Yang paling agresif Indramayu,” kata dia di Bandung, Selasa, 9 Oktober 2018.
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 24 Mei 2018. BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 hektar. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Virda mengatakan, PT BIJB juga tertarik membangun asrama haji di Aerocity, areal penunjang bandara Kertajati. Master plan pengembangan Aerocity Kertajati juga sudah mencantumkan keberadaan asrama haji. “Lokasinya sudah ada. Tanahnya ada yang sudah dibebaskan,” kata dia.
Virda mengatakan, BIJB sudah mulai membangun kawasan Aerocity. Dari 3 ribu hektare lebih proyeksi areal Aerocity, PT BIJB sudah membebaskan lahan seluas 180 hektare. Bekerjasama dengan PT PP Pro misalnya, sudah memulai pembangunan apartemen dan kawasan hunian. “Sudah mulai dipasarkan,” kata dia.
Menurut Virda, areal pendukung layanan penerbangan Umroh di Aerocity misalnya bisa dikembangkan menjadi asrama haji. Areal lahan yang disiapkan menembus 17 hektare, 80 persennya sudah dibebaskan. Gedung tempat menginap ditargetkan mampu menampung setara 3 kloter haji, sekitar 1.200 orang. “Kita ingin dalam 2 tahun tuntas. Tapi tahun ini minimal untuk kapasitas 1 kloter, 400 orang, dengan 200 kamar, 1 kamar ditempati berdua, itu sudah jadi,” kata dia.
Virda mengatakan, penerbangan haji tahun ini batal dari bandara Kertajati karena masalah keberadaan asrama haji. “Mau pakai tiga hotel di Majalengka, Pak Menteri Agama gak berkenan. Misalnya soal sekuriti dan lain-lain. Makanya gak jadi. Bandara memang belum siap untuk pesawat Boeing 777, makanya terbang dari Kertajati ke Soekarno Hatta dulu dan itu memungkinkan. Yang gak memungkinkan itu memindahkan asrama haji Bekasi,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir mengatakan, Sumedang mengusulkan lokasi embarkasi haji bandara Kertajati agar di Ujungjaya, Sumedang. “Hanya 9 kilometer dari bandara Kertajati. Di sana ada tanah proivnsi, di desa Sapujaya luasnya 36 hektare, berada di Ujungjaya, masuk ke kawasan Aerocity. Lebih tepat kalau di Ujungjaya itu menjadi embarkasi haji Jawa Barat, dan ada rumah sakit haji. Saya sedang berikhtiar mendorong ini ke provinsi,” kata dia, akhir September 2018 lalu.