TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemberangkatan haji dari bandara Kertajati batal tahun 2018 ini karena terkendala keberadaan asrama haji. “Embarkasi masih di Bekasi. Kalau nanti penerbangan haji harus ada tahun depan, kami akan coba kebut dulu asrama haji yang berdekatan dengan Kertajati,” kata dia, Selasa, 9 Oktober 2018.
BACA: Sabtu Ini Lion Air Resmi Layani Umrah dari Bandara Kertajati
Ridwan Kamil mengatakan, asrama haji untuk jamaah Jawa Barat saat ini masih di Bekasi. “Kendalanya di situ,” kata dia.
Ridwan Kamil berencana mengebut pembangunan asrama haji agar bisa berangkat dari bandara Kertajati di Majalengka tahun depan. “Poinnya bukan di teknis kepesawatan, tapi lebih pada pengelolaan keimigrasian karena belum tersedianya asrama. Saya akan coba kebut sehingga musim haji tahun depan bisa melihat ribu-ribu orang terbang di Kertajati,” kata dia.
Dia mengaku belum mendapat informasi soal sejumlah daerah di seputaran bandara Kertajati yang menawarkan diri untuk menjadi lokasi embarkasi haji. “Saya belum mendapat informasi mendalam. Bahwa ada kebutuhan ya, saya pahami. Tapi pilihan posisinya belum dapat informasi. Jadi hari ini saya belum bisa jawab lokasinya di mana,” kata Ridwan Kamil.
BACA: Ikuti Sri Mulyani, Menhub Akan Asuransikan Bandara dan Pelabuhan
Ridwan Kamil mengatakan, asrama haji dibutuhkan untuk memastikan pemberangkatan haji dari bandara Kertajati bisa dilakukan pada 2019. “Saya tahu semua daerah rebutan. Semua pengen. Kalau semua pengen, saya harus ambil keputusan yang adil. Saya harus cek berdasarkan parameter teknis yang paling memadai,” kata dia
Ridwan Kamil mengatakan, dirinya menahan diri untuk tidak jor-joran mempromosikan bandara Kertajati. Salah satu alasannya, kendala di infrastruktur jalan penghubung menuju bandara di Majalengka. “Akses ideal itu Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Tapi rute yang paling siap lewat (jalan tol) Cipali,” kata dia. “Kalau tol Cisumdawu sudah konek. Kita akan jor-joran promosi karena keyakinan infrastruktur.”