TEMPO.CO, Nusa Dua - Bank Indonesia atau BI bakal mengelar sejumlah pertemuan dengan Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve (The Fed). Acara ini merupakan salah satu rangkaian dalam Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018.
BACA: Agustus 2018, BI: Penjualan Eceran Meningkat karena Asian Games
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan acara ini merupakan inisiasi BI yang akan membahas kondisi ekonomi global dan juga kebijakan moneter dan fiskal Amerika Serikat. Selain itu, dalam acara ini bakal dibahas pula mengenai kondisi ekonomi negara emerging market merespon kebijakan moneter dan fiskal Amerika Serikat dari masing-masing negara berkembang.
"Ini merupakan kegiatan bersama atau join conference antara BI dengan The Fed, khususnya membahas pengaruh kebijakan ekonomi Amerika Serikat terhadap kondisi global," kata Perry saat memberikan penjelasan pada Senin, 8 Oktober 2018.
Adapun saat ini bank-bank sentral utama di dunia terlihat mulai mengurangi kebijakan yang akomodatif. Pada saat yang sama, operasional bank sentral dalam konteks luas telah pula berevolusi seiring dengan meningkatnya isu-isu baru terkait tatanan institusi yang mendukung perekonomian. Selain itu perkembangan teknologi juga perkembangan perubahan iklim ikut mengubah pandangan para pembuat pengambil kebijakan.
Dalam acara ini, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo akan menyampaikan pidato dengan tema "Perkembangam Ekonomi Terkini Indonesia." Sedangkan dari The Federal hadir Presiden dan Chief Executive Officer, Federal Reserve Bank of New York, John Williams. Dia rencananya akan membahas mengenai "Perkembangan Terkini Kebijakan Moneter Amerika Serikat."
Selain Bank Indonesia dan The Fed, hadir pula Gubernur Bank Sentral dari berbagai negara berkembang atau emerging market. Misalnya, Gubernur Bank Sentral Filipina, Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan dan Gubernur Bank Sentral Meksiko.