TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengajak private sector atau swasta untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang tengah dikerjakan sejak hampir 5 tahun ke belakang. Ajakan ini disampaikan dalam acara Indonesia Infrastructure Forum 2018 sebagai salah satu bagian dari Pertemuan IMF-World Bank di Conrad Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa, 9 Oktober 2018.
Baca: Rencana Pembangunan Patung Jokowi untuk Branding Pariwisata
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Rini Soemarno mengatakan saat ini kondisi ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik khususnya di negara-negara emerging market yang lain. Hal itu dibuktikan dengan ekonomi yang masih tumbuh di angka 5 persen, inflasi yang masih rendah, tingkat pengangguran rendah sekaligus memiliki tingkat ease of doing bussines yang baik pula.
"Apalagi kami punya banyak model skema pembiayaan untuk pembiayaan infrastruktur atau funding mix di berbagai model pembiayaan. Karena itu, tidak ada waktu yang lebih baik dibandingkan sekarang, kami persilakan anda sekalian untuk bergabung dalam proyek ini," kata Rini saat memberikan pidatonya dalam acara tersebut, Selasa 9 Oktober 2018.
Rini mengatakan meski saat ini indikator ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang positif namun masih mengalami beberapa tantangan. Salah satunya adalah tingkat investasi yang hanya tumbuh di area 3,4 persen. Jumlah ini lebuh rendah dari 3 tahun sebelumnya.
Rini mengajak para investor untuk mengenal lebih dekat peluang investasi di 80 proyek infrastruktur yang melibatkan perseroan pelat merah. “Ada hampir 80 proyek dengan total nilai US$42 Miliar,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa diperlukan skema pembiayaan yang tepat untuk mencapai tujuan pembangunan infrastruktur. Apalagi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kapasitas terbatas untuk mengambil utang selama masa ekspansi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan saat ini pemerintah juga membutuhkan banyak sekali konektifitas ataupun keterhubungan antar wilayah. Hal ini akan bermanfaat terutama bagi penyaluran logistrik, pertumbuhan dan juga produktifitas.
Karena itu untuk mendukung supaya investasi swasta bisa masuk, Sri Mulyani berencana untuk mendesain berbagai instrumen kebijakan yang mendukung. Khususnya supaya bisa mendorong atau memfasilitasi swasta bisa ikut berpartisipasi dengan pembiAyaan dalam proyek infrastruktur.
"Kami akan terus mendesain kebijakan untuk memfasiltiasi supaya private sector bisa berpartisipasi dalam project pembangunan. kami akan buat kebijakan supaya mereka bisa masuk," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama.
DIAS PRASONGKO | BISNIS.COM