TEMPO.CO, Bali - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertemuan International Monetery (IMF) dan Worl Bank (Bank Dunia) 2018 ini bukanlah ajang untuk mengajukan pinjaman. Ia menegaskan Indonesia hanya menjadi tuan rumah pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota-anggota IMF dan Bank Dunia.
Baca: Anggaran IMF-World Bank Rp 855 Miliar Disetujui Jokowi, Bukan SBY
"Tidak (ada rencana mengajukan pinjaman), karena IMF itu adalah institusi yang hanya melakukan pinjaman bagi negara yang mengalami krisis neraca pembayaran," kata Sri Mulyani saat menjelaskan kepada awak media di Medan Room, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018.
Adapun Pertemuan IMF-World Bank digelar di Nusa Dua, Bali 8-14 Oktober 2018. Pertemuan ini merupakan ajang bagi menteri-menteri keuangan dan juga gubernur bank sentral untuk membicarakan mengenai kebijakan ekonomi dan fiskal di masing-masing negara ataupun di dunia. Banyak pihak menilai pemerintah Indonesia akan memanfaatkan pertemuan itu untuk mengajukan utang baru ke Bank Dunia atau IMF.
Sri Mulyani menyampaikan pernyataan itu untuk meluruskan isu yang berkembang bahwa pemerintah berencana mengajukan pinjaman ke Bank Dunia atau IMF. "Banyak yang ingin mencoba untuk membuat seolah-olah ini menjadi isu," katanya.
Baca: Pertemuan IMF, Ratusan Kendaraan Disiapkan untuk Pengamanan
Sri Mulyani mengakui saat ini kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi banyak tantangan dan penyesuaian. Meskipun demikian, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini beralasan Indonesia tak ada niat untuk mengajukan pinjaman karena kondisi fundamental ekonomi masih cukup baik.
Bendahara negara ini menambahkan bahwa Indonesia menjadi penyelenggara pertemuan IMF dan Bank Dunia karena ingin menjadi warga dunia yang baik dengan cara berkontribusi melalui pemikiran ekonomi. Terutama, kata dia, untuk bisa menciptakan kondisi dunia yang aman sekaligus menciptakan kesejahteraan bersama.