TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terus berlanjut, Senin, 8 Oktober 2018. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, kurs hari ini berada di Rp 15.193 per dolar Amerika Serikat atau 11 poin lebih rendah ketimbang pada Jumat, 5 Oktober 2018 yang berada di level Rp 15.182 per dolar Amerika Serikat.
Baca juga: Rupiah di Pasar Spot Dibuka Melemah di Level Rp 15.194 per USD
Melemahnya rupiah terjadi sejak Selasa, 2 Oktober 2018. Sempat dibuka menguat pada Senin, 1 Oktober 2018, di level Rp 14.905 per dolar AS, rupiah ambles 83 poin, ke level Rp 14.988 per dolar AS.
Tren pelemahan itu berlanjut setelah menginjak Rp 15.088 per dolar AS pada Rabu, 3 Oktober 2018 dan Kamis, 4 Oktober 2018 yang berada di Rp 15.133 per dolar AS, serta berlangsung hingga hari ini.
Padahal, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pekan ini.
"Dan data makroekonomi domestik, yakni penjualan ritel yang diprediksikan menguat 3,1 persen dari 2,9 persen," kata Nafan saat dihubungi, Ahad, 7 Oktober 2018.
Nafan mengatakan sentimen global yang perlu dicermati dan diantisipasi adalah terkait dengan sentimen perang dagang, kenaikan suku bunga bank Sentral AS atau The Fed.
Pengaruh positif Pertemuan IMF-World Bank terhadap rupiah juga diungkapkan ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara. "Terutama sentimen pembahasan mengenai arah kebijakan moneter global dan upaya pencegahan terhadap krisis ekonomi," ujar Bhima.
HENDARTYO HANGGI