Para delegasi akan menyewa kantor dan fasilitas itu dengan tarif yang telah disepakati dengan Meeting Team Secretariat IMF - Bank Dunia. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan 21 hotel resmi yang visa disewa delegasi.
5. Melibatkan Lebih dari 20 Ribu Orang Pekerja Lokal.
Jumlah pekerja lokal yang terlibat dalam sidang tahunan ini diperkirakan lebih dari 20 ribu orang. Berdasarkan laporan perkembangan penyelenggaraan sidang IMF - World Bank, ada lebih dari 3 ribu pekerja terlibat industri layanan terkait, baik sebagai supplier maupun vendor hajatan itu.
Kendaraan melintas di sekitar kawasan yang akan menjadi tempat berlangsungnya Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 6 Oktober 2018. ANTARA
Di kawasan Nusa Dua terdapat sekitar 12 ribu pekerja yang terlibat di main venues, kantor, dan hotel resmi. Selain itu, diperkirakan seribu orang terlibat di bidang transportasi dan lebih dari 5 ribu orang bekerja di sektor seperti restoran, toko suvenir, airport handling, dan lainnya.
Panitia nasional juga merekrut sekitar 400 orang Liaison Officer untuk para pimpinan delegasi, serta hampir seribu relawan untuk mendukung kelancaran pertemuan dan titik strategis, serta mempekerjakan lebih dari 130 staf lokal untuk membantu tugas administrasi dan manajemen peserta selama di Indonesia.
6. Pemerintah Bakal Tawarkan Proyek kepada Investor.
Pemerintah bakal memanfaatkan momen pertemuan tersebut untuk menggaet investor ke dalam negeri. Staf Khusus BUMN Sahala Lumban Gaol menuturkan dampak pertemuan internasional itu bisa mendukung keuangan pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan pemerintah.
Sahala mengatakan setidaknya BUMN akan menawarkan 79 proyek dari 22 badan usaha kepada calon investor yang akan disampaikan dalam salah satu forum. Adapun total nilai proyek yang akan ditawarkan senilai US$ 86,1 miliar, sementara kesempatan investasi atau investment opportunity yang akan ditawarkan sebesar US$ 42 miliar.
“Ini adalah momentum yang baik. Ini yang akan kami kerjakan selama IMF berlangsung,” kata Sahala. Jenis proyeknya, ujar dia, misalnya jalan tol, pembangkit listrik, sampai pelabuhan udara.
7. Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Bali.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menuturkan Indonesia menuturkan secara spesifik pertemuan tahunan IMF tersebut akan membawa dampak positif bagi provinsi Bali.
Pada tahap persiapan, Indonesia membangun sejumlah infrastruktur utama dan penunjang yang dibangun bukan hanya untuk IMF, tetapi juga dapat menunjang kegiatan perekonomian jangka panjang di Bali. Adapun total dampak langsung terhadap ekonomi di Bali diperkirakan akan mencapai Rp 5,9 triliun. Kemudian, nilai investasi infrastruktur mencapai Rp 3 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp 1,1 triliun.
“Perkiraan pertumbuhan perekonomian Bali apabila mengikuti baseline atau seolah-olah tidak ada IMF, pertumbuhannya hanya 5,9 persen. Namun, setelah IMF diperkirakan akan naik 0,64 persen menjadi 6,54 persen,” ujar Bambang. Adapun dampak tidak langsungnya, kata Bambang, akan ada kenaikan nilai tambah Rp 894 miliar dan tambahan produk domestik regional bruto (PDRB) riil pada 2018.
BERBAGAI SUMBER